Gangguan Perjalanan Whoosh di Libur Sekolah Naik Gara-gara Layangan

- Whoosh terlambat hampir 1 jam gara-gara layangan
- Dampak gangguan layang-layang ke infrastruktur Whoosh
- KCIC sudah puluhan kali sosialisasi ke anak sekolah
Jakarta, IDN Times - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melaporkan, gangguan perjalanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh meningkat di musim libur sekolah.
Gangguan itu disebabkan layang-layang yang menyangkut di jaringan listrik jalur kereta cepat. Sepanjang bulan ini, telah terjadi 50 kali gangguan operasional yang disebabkan oleh layang-layang yang tersangkut pada Overhead Catenary System (OCS) atau jaringan Listrik Aliran Atas (LAA).
1. Whoosh terlambat hampir 1 jam gara-gara layangan

Salah satu gangguan terbaru terjadi pada Senin (23/6/2025), yang menyebabkan keterlambatan perjalanan Whoosh hingga 50 menit dan membuat sejumlah perjalanan Whoosh terhambat.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menjelaskan bahwa jumlah gangguan akibat layang-layang mengalami peningkatan sejak April dan Mei.
“Awal tahun kami hanya mencatat sekitar 7 hingga 8 kejadian per bulan. Namun sejak April dan memasuki libur sekolah, jumlahnya melonjak menjadi lebih dari 20 kejadian per bulan. Ini harus menjadi perhatian serius semua pihak,” ujar Eva dikutip dari keterangan resmi, Rabu (25/6/2025).
2. Dampak gangguan layang-layang ke infrastruktur Whoosh

KCIC menekankan, bermain layang-layang dalam radius 500 meter dari sisi kiri dan kanan jalur rel sangat tidak diperbolehkan.
Layang-layang yang tersangkut di kabel LAA dapat menyebabkan korsleting listrik, pemadaman aliran listrik, gangguan operasional perjalanan, hingga ancaman keselamatan perjalanan kereta cepat yang melaju hingga 350 km/jam.
“Setiap kali terdeteksi ada benda asing seperti layang-layang yang tersangkut, petugas harus menurunkan kecepatan kereta, bahkan menghentikan perjalanan sejenak untuk memastikan keamanan dan mencopot layang-layang tersebut,” tutur Eva.
3. KCIC sudah puluhan kali sosialisasi ke anak sekolah

Sebagai langkah antisipasi, KCIC sudah melakukan sosialisasi langsung ke warga dan sekolah-sekolah yang berada di sekitar jalur operasional Whoosh.
Sejak April hingga Juni 2025, KCIC telah melaksanakan lebih dari 20 kegiatan sosialisasi yang fokus pada edukasi mengenai bahaya aktivitas di dekat jalur kereta cepat dan pentingnya menjaga keselamatan operasional.
KCIC juga menyiagakan lebih dari 530 personel keamanan yang tersebar di seluruh stasiun dan sepanjang jalur operasional Whoosh. Para petugas itu melakukan patroli setiap 500 meter selama 24 jam penuh untuk mencegah potensi gangguan seperti layang-layang yang tersangkut di jalur Whoosh.
KCIC juga mengoperasikan 1.773 unit CCTV yang tersebar di rel, stasiun, dan kantor operasional. Kamera-kamera itu memberikan pemantauan real-time terhadap seluruh aktivitas di area penting, termasuk mendeteksi dini ancaman seperti layang-layang atau benda asing lainnya yang dapat membahayakan keselamatan perjalanan Whoosh.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat, khususnya orang tua dan guru, agar bersama-sama menjaga anak-anak untuk tidak bermain layang-layang dekat jalur Whoosh. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” ucap Eva.