Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ganjar Ingin Perbaiki 6 Program Jokowi di Bidang Ekonomi

Presiden Jokowi usai salat id di Masjid Sheikh Zayed, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Jakarta, IDN Times - Calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo mengaku ingin memperbaiki 6 program Presiden Joko "Jokowi" Widodo di bidang ekonomi.

Pertama, tentang infrastruktur yang bertujuan untuk memajukan ekonomi.

"Di infrastruktur, 10 tahun Pak Jokowi sudah lakukan itu, tapi ada protes,” ujar Ganjar dalam keterangannya, dikutip Kamis (9/11/2023).

Ganjar juga menyinggung pembangunan infrastruktur yang dilakukan Presiden Jokowi dengan menganggarkan Rp391,7 triliun pada 2023. Dana tersebut digunakan untuk membangun jalan tol hingga 35 bandara baru.

Ganjar menilai, seharusnya Presiden Jokowi bisa menganalisis kebutuhan apa yang mendesak di wilayah tersebut. Meski demikian, Ganjar menyebut tidak sedang menyalahkan apa yang sedang dilakukan Presiden Jokowi dengan membangun infrastruktur.

"Jadi, nilai tambah infrastruktur yang ada dan kota tidak makin berat dengan migrasi, desanya bisa tumbuh serta jangan dijadikan kota. Biarkan kearifannya mucul. Istilahnya, negoro moro toto, desa moro coro," ucap dia.

1. Pengembangan sektor krusial dianggap tak optimal

Bakal Calon Presiden RI Ganjar Pranowo menghadiri pameran foto Reformasi 98 di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/5/2023) (IDN Times/Aryodamar)

Kedua, Ganjar menyebut pengembangan sektor krusial yang dilakukan Jokowi tidak optimal. Misalnya, di bidang industri pertambangan dan perkebunan.

Ganjar menyebut, dua sektor tersebut hanya menguntungkan pemodalnya saja. Sementara, masyarakat dianggap hanya menjadi penonton dan korban.

Selain itu, Ganjar juga mendorong pemerintah untuk bisa menjadikan wilayah maritim Indonesia berdaulat.

“Pemerintah harus membantu sekalipun diperlukan perubahan regulasi. Kemudian terjun langsung ke lokasi untuk mengetahui kendala dunia usaha di bidang tersebut, termasuk pemberian subsidi solar untuk nelayan,” kata dia.

Ketiga, Ganjar ingin memperbaiki program transisi energi. Menurutnya, rencana pemerintah membuat energi baru terbarukan (EBT) dapat membuat keuangan negara boncos.

"Di transisi hijau, kalau mau mengurangi kerusakan lingkungan angkanya Rp 1.300 triliun, padahal kalau ada polusi ini duitnya terserap segitu juga,” ucap dia.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengaku ingin mengundang para investor untuk datang ke Indonesia, berinvestasi di sektor energi baru terbarukan.

"Mau gak investasi ke EBT Indonesia? Anda butuh investasi ke sini, tapi Anda butuh energi yang besar,” ujar dia.

2. Peningkatan sumber daya manusia

Ganjar Pranowo (IDN Times/ M. Ilman Nafi'an)

Keempat, Ganjar ingin memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Hal itu dilakukan agar masyarakat produktif bisa bersaing di dunia industri.

"Momentum ini harus dipakai karena kita punya bonus demografi. Kira-kira 10-13 tahun ke depan. Jangan sampai ini jadi malapetaka demografi,” ucap dia.

Kelima, Ganjar ingin meyelamatkan BUMN yang banyak mengemban proyek strategis nasional. Menurutnya, dari proyek tersebut, banyak BUMN yang terjerat utang besar.

"Ini yang saya maksud sebagai sesuatu yang prudent, kita gak boleh ugal-ugalan," ujar Ganjar.

3. Kembalikan fungsi awal Bulog

Bacapres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo hadir di Rakernas IV PDIP (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Keenam, Ganjar ingin mengembalikan fungsi awal Perum Bulog. Dia menyebut, Bulog seharusnya tidak fokus dengan beras saja.

Padahal, kata dia, urusan pangan tak hanya berkaitan dengan beras. Menurut Ganjar, apabila Bulog mampu bekerja sesuai pada fungsi awalnya, Indonesia diyakini akan berdaulat pangan.

“Kembalikan Bulog ke fungsi awal. Pangan jangan dilempar ke pasar. Pangan harus dikuasai negara, karena ini hidup mati bangsa," imbuhnya.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us