GoTo Kembali Bantah Isu Merger dengan Grab

- GOTO membantah kabar merger dengan Grab, sudah mengklarifikasi sebelumnya
- Perusahaan menerima banyak tawaran merger dari pihak lain
- Direksi mengevaluasi penawaran untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan
Jakarta, IDN Times - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membantah kabar yang menyebutkan, bakal segera merampungkan proses merger dengan perusahaan ride hailing lainnya, Grab.
Sebelumnya, GoTo telah mengklarifikasi kabar tersebut pada pertengahan Maret lalu. Namun, kabar perihal merger dengan Grab kembali mengemuka dan memaksa GoTo untuk kembali memberikan klarifikasi lagi.
"Sebagaimana telah kami jelaskan pada keterbukaan yang kami sampaikan sebelumnya tertanggal 19 Maret 2025, belum ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi sebagaimana telah dispekulasikan di media massa," kata Corporate Secretary GoTo, RA Koesoemohadiani, dikutip dari keterbukaan informasi situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (8/5/2025).
1. GoTo akui banyak menerima tawaran merger

Di sisi lain, Koesoemohadiani menyampaikan, GoTo menerima banyak tawaran dari pihak-pihak yang ingin merger.
"Perseroan hendak memberikan klarifikasi bahwa dari waktu ke waktu Grup menerima
penawaran-penawaran dari berbagai pihak," kata Koesoemohadiani.
2. Segala tawaran dieveluasi secara cermat dan menyeluruh

Direksi Perseroan, kata Koesoemohadiani, memiliki kewajiban menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian berbagai penawaran tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham Perseroan, dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan kunci.
"Namun demikian, sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini, Perseroan belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh Perseroan," kata dia.
3. Isu beredar tidak berdampak negatif terhadap perusahaan

GoTo menjelaskan, pemberitaan yang beredar di media massa mengenai isu merger dengan Grab tidak memiliki dampak negatif terhadap kegiatan operasional maupun kelangsungan usaha perusahaan.
"Berita yang beredar di media massa tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan operasional dan kelangsungan usaha perseroan," ujar Koesoemohadiani.