Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi - SPBU Pertamina (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan dampak perang antara Israel dan Hamas belum berdampak besar ke harga minyak dunia.

"Sampai hari ini dampaknya masih belum signifikan walaupun kita tahu harga minyak mendekati 90 dolar AS per barel," kata Tutuka dalam keterangan tertulis, Rabu (18/10/2023).

Sejauh ini, pemerintah masih optimis bisa mengatasi dampak kenaikan harga minyak dunia.

1. Jika perang berlangsung lama bisa pengaruhi BBM di Indonesia

Soft launching Pertamax Green 95 di SPBU Pertamina 31.128.02 MT Haryono, Jakarta Selatan. (IDN Times/Trio Hamdani)

Akan tetapi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyadari meningkatnya konflik antara Israel dan Palestina bisa berimbas terhadap kenaikan harga minyak dunia.

Menurut Tutuka, apabila perang berlangsung lama pada gilirannya akan memengaruhi impor minyak mentah dan impor BBM Indonesia.

"Kalau ini berlangsung cukup lama saya kira akan berpengaruh," kata Tutuka.

2. Kementerian ESDM dorong pengaturan pembelian Pertalite

Editorial Team

Tonton lebih seru di