Hashim Ungkap Pemerintah Tak Hapus Energi Fosil, Tapi Lakukan Ini

- Pemerintah tetap menggunakan energi fosil untuk industri dan kelistrikan
- 76% daya listrik baru berasal dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT)
- Indonesia menolak tekanan internasional untuk phase-out energi fosil
Jakarta, IDN Times - Pemerintah melalui Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan Indonesia tidak akan menerapkan penghapusan total (phase-out) bahan bakar fosil.
Energi dari batu bara, gas alam, dan sejenisnya dipastikan tetap digunakan untuk menopang sektor industri dan kelistrikan nasional.
"Tidak ada phase-out dari fossil fuels kita. Pemakaian ekonomi Indonesia, terutama industri dan energi listrik Indonesia tetap akan memakai fossil fuels," kata Hashim dalam Rapimnas Kadin, Rabu (2/12/2025).
1. Tapi pembangkit baru akan bersumber dari energi hijau

Meski menolak phase-out, Hashim menyatakan pemerintah memiliki komitmen kuat dalam transisi energi, 15 tahun ke depan, sebanyak 76 persen dari total daya listrik baru yang akan dibangun bersumber dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Hashim menekankan kebijakan Indonesia bukan phase-out atau penghapusan total, melainkan phase-down, yakni pengurangan penggunaan secara bertahap.
"Itu komitmen Indonesia. Tidak ada phase-out, tidak ada nanti penghapusan, melainkan kita phase-down," ujarnya.
2. Tolak tekanan internasional untuk hapus energi fosil

Hashim mengungkapkan adanya tekanan dari berbagai pihak, termasuk dari forum internasional, yang mendesak Indonesia berkomitmen pada phase-out bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam.
Dia menegaskan tekanan tersebut telah ditolak pemerintah. Indonesia tetap berpegang teguh pada komitmen phase-down demi menjaga stabilitas ekonomi.
"Pemerintah kita ditekan-ditekan, dan saya pun juga ditekan untuk commit, kita phase-out fossil fuels, kita phase-out batu bara, minyak, dan lain gas alam, dan lain-lain. Ini kita tolak, kita tetap commit, tapi namanya phase-down," katanya.
3. Hashim ingin memberi pemahaman ke dunia usaha

Hashim juga menyampaikan pesan khusus kepada dunia usaha di Indonesia. Dia meminta anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memahami Indonesia masih akan menggunakan energi fosil.
Namun, dia kembali menekankan penambahan kapasitas daya listrik di masa mendatang akan didominasi oleh energi baru dan terbarukan.
"Saya kira dunia usaha Indonesia harus mengenal dengan bisa tahu ini, kita tetap memakai fossil fuels, tapi mayoritas daya-daya listrik yang akan datang berasal dari energi baru dan terbarukan," ujarnya.


















