Indonesia-Singapura Bahas Isu UMKM Go Ekspor

- Menteri Perdagangan RI dan Menteri Singapura membahas UMKM Indonesia untuk ekspor.
- Pertemuan juga membahas kerja sama sektor energi, pangan, dan AMD.
- Data perdagangan Indonesia-Singapura masih defisit 7,47 miliar dolar AS, dengan Singapura sebagai investor terbesar di Indonesia.
Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Budi Santoso melakukan pertemuan dengan Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup serta Menteri Hubungan Perdagangan Singapura Grace Fu membahas isu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia untuk bisa melakukan ekspor.
"Kami menyampaikan prioritas isu UMKM agar dapat ekspor. Singapura merespons dengan baik dan mengundang Indonesia untuk dapat mengelaborasi gagasan UMKM, terutama dalam pengembangan kerja sama digital dan fasilitasi perdagangan," kata Mendag Budi dalam keterangan tertulis yang dikutip dari ANTARA, Sabtu (18/11/2024).
1. Indonesia-Singapura dorong dilaksanakannya Annual Ministerial Dialogue (AMD)

Selain itu, dalam pertemuan ini dibahas terkait kerja sama untuk sektor energi dan pangan. Mendag Budi mendorong investasi Singapura untuk daerah Batam dan Bintan. Kemudian ada isu terkait Forum Annual Ministerial Dialogue (AMD).
AMD merupakan forum dialog khusus pada tingkat menteri antara Kementerian Perdagangan Indonesia dengan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura.
"Indonesia dan Singapura sepakat untuk mendukung dilaksanakannya Annual Ministerial Dialogue (AMD) untuk mempromosikan dan memfasilitasi perdagangan, serta mengeksplorasi isu-isu baru dalam perdagangan internasional," ucapnya.
2. Singapura peringkat ke-2 sering impor ke Indonesia

Data perdagangan Indonesia-Singapura tercatat masih defisit sebesar 7,47 miliar dolar AS. Pada 2023, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar 31,02 miliar dolar AS dengan ekspor Indonesia ke Singapura sebesar 12,61 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari Singapura sebesar 18,41 miliar dolar AS.
Pada 2023, Singapura menempati posisi ke-6 sebagai tujuan ekspor dan posisi ke-2 sebagai asal impor bagi Indonesia. Produk ekspor utama Indonesia adalah gas alam, minyak petroleum, perhiasan dari logam, mesin elektrik dan residu petroleum.
Sedangkan produk impor utama Indonesia adalah bahan bakar motor (motor spirit), bahan bakar diesel, bitumen petroleum, p-xylene (para-xylene) dan pelumas.
3. Singapura masih jadi investor utama di Indonesia

Berdasarkan data BKPM, dalam 10 tahun terakhir Singapura masih menjadi investor nomor 1 di Indonesia. Pada periode Januari-September, investasi Singapura mencapai 14,35 miliar dolar AS atau setara Rp 215,25 triliun.
Selain Singapura, ada beberapa negara lain yang menjadi penanam modal terbesar di Indonesia, yakni Hongkong menduduki posisi kedua dengan nilai investasi sebesar 6 miliar dolar AS, disusul Cina dengan nilai investasi sebesar 5,78 miliar dolar AS.
Sementara Amerika Serikat dan Malaysia berada di urutan keempat dan kelima dengan nilai investasi sebesar 2,82 miliar dolar AS dan 2,72 miliar dolar AS.