Inflasi November Capai 0,30 Persen, Ini Biang Keroknya

- Inflasi bulanan November 2024 mencapai 0,30 persen, lebih tinggi dari Oktober 2024.
- Inflasi tahunan November 2024 mencapai 1,55 persen, sedangkan inflasi tahun kalender hingga November 2024 sebesar 1,12 persen.
Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada November 2024 mencapai 0,30 persen secara bulanan (month-to-month/MtM). Ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya atau dibandingkan Oktober 2024.
"Inflasi bulanan pada November 2024 lebih tinggi dibandingkan Oktober 2024 tetapi masih lebih rendah jika kita bandingkan dengan November 2023," kata Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/12/2024).
1. Secara tahunan dan tahun berjalan juga terjadi inflasi

BPS juga mencatat inflasi secara year-on-year (yoy) atau November 2024 dibandingkan November 2023 mencapai 1,55 persen. Artinya, terjadi kenaikan harga secara umum dalam kurun waktu setahun terakhir.
Sementara itu, inflasi secara tahun kalender atau year-to-date (ytd) alias dari Januari hingga November 2024 tercatat sebesar 1,12 persen.
"Secara year on year terjadi inflasi sebesar 1,55 persen dan secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 1,12 persen," ujarnya.
2. Kelompok pengeluaran yang berkontribusi terhadap inflasi

Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar inflasi dengan tingkat inflasi 0,78 persen dan andil sebesar 0,22 persen terhadap total inflasi.
Kelompok lainnya yang mencatat inflasi antara lain adalah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,04 persen), perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,03 persen), serta kesehatan (0,14 persen). Sementara itu, kelompok transportasi menyumbang inflasi sebesar 0,10 persen.
Di sisi lain, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mencatat deflasi sebesar 0,02 persen, meski andilnya terhadap total inflasi tidak signifikan. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami kenaikan inflasi sebesar 0,17 persen dengan andil 0,02 persen.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatat inflasi cukup tinggi sebesar 0,65 persen, dengan andil inflasi 0,04 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya juga berkontribusi dengan inflasi 0,05 persen, sementara kelompok pakaian dan alas kaki mencatat inflasi minimal sebesar 0,01 persen.
3. Komponen yang menyebabkan inflasi di November

Komponen komponen bergejolak mencatat inflasi tertinggi dengan angka 1,07 persen dan andil sebesar 0,17 persen terhadap total inflasi. Inflasi pada komponen tersebut didorong oleh kenaikan harga bawang merah, tomat, daging ayam ras, bawang putih, dan ikan segar.
Komponen inti juga mengalami inflasi sebesar 0,17 persen dengan andil inflasi 0,11 persen. Komoditas yang menjadi pendorong utama inflasi pada komponen inti meliputi emas perhiasan, minyak goreng, dan kopi bubuk.
Sementara itu, komponen diatur pemerintah mencatat inflasi sebesar 0,12 persen dengan andil sebesar 0,02 persen. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya harga sigaret kretek mesin (SKM) dan tarif angkutan udara.