Inggris Akan Bentuk Aliansi Baja dengan AS dan UE untuk Lawan China

- Inggris akan membentuk aliansi baja dengan AS dan UE
- Inggris berdiskusi dengan AS dan UE untuk melindungi industri baja
- Industri baja Inggris terancam krisis imbas kenaikan tarif impor UE
Jakarta, IDN Times - Inggris mengumumkan keinginan membentuk aliansi dengan Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) untuk melawan dominasi China di pasar baja global. Langkah ini untuk mencegah baja ekspor dari Inggris terkena tambahan tarif impor dari UE.
Sebelumnya, Inggris berencana untuk menetapkan kebijakan balasan atas rencana pemberlakuan tarif baja impor di UE sebesar 50 persen. Langkah ini sebagai bentuk perlindungan terhadap industri baja di negaranya.
1. Inggris sedang berdiskusi dengan AS dan UE
Menteri Perdagangan Inggris, Chris Bryant mengatakan bahwa pemerintah Inggris sudah mendiskusikan terkait dengan pembentukan pakta tarif seperti pada 1950-an. Aliansi ini akan melindungi kebijakan subsidi tidak adil yang diterapkan China.
“Kami melanjutkan diskusi terkait dengan bagaimana kami akan mewujudkan ini semua. Kami akan membentuk aliansi tiga pihak yakni Inggris, UE, dan AS,” tuturnya, dikutip dari Financial Times.
Meskipun demikian, diskusi soal aliansi baja ini masih belum sampai tahap penulisan proposal. Namun, pembentukan aliansi baja ini adalah respons natural untuk menghadapi tantangan global yang didorong penetapan tarif dari AS dan UE.
2. Inggris berupaya melindungi industri baja di negaranya

Kepala UK Steel, Gareth Stace mengungkapkan, pemerintah Inggris harus berfokus pada perlindungan kepada industri penting. Selain itu, melindungi pengetatan pada perlindungan kepentingan dagang Inggris.
“Fokus ini harus melindungi industri penting di Inggria dari kuota yang ditetapkan oleh UE dan memperkuat pertahanan untuk kepentingan perdagangan. Namun, aliansi global akan melindungi overkapasitas dan mencegah potensi subsidi baja impor di Inggris,” terangnya, dikutip dari Politico.
Hingga kini, Inggris terus melanjutkan dialog dengan UE mengenai rencana penetapan tarif baja impor. Kedua pihak terus berdiskusi untuk mencari solusi dalam menghindari kelebihan kapasitas.
3. Industri baja Inggris terancam krisis imbas kenaikan tarif impor UE
Sejak awal Oktober, industri baja Inggris sudah terancam krisis usai pengumuman penetapan kuota dan kenaikan tarif baja di UE. Brussel berencana mengurangi kuota baja impor hingga 47 persen dan kenaikan tarif dari 25 persen menjadi 50 persen untuk kelebihan impor.
Komisi Eropa menyatakan rencana kebijakan ini adalah respons dari permintaan pekerja, industri, dan sejumlah negara anggota UE. Kebijakan ini disebut untuk melindungi industri baja dan lapangan pekerjaan di dalam UE, serta mendukung upaya dekarbonisasi, dilansir dari CNBC.
Inggris yang sudah terdampak tarif dari AS akan semakin terpukul jika UE jadi menetapkan kenaikan tarif dan kuota impor baja. Alhasil, akan ada pemecatan ribuan pekerja di industri baja.


















