Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Investasi Dorong Kemandirian Finansial dan Pembangunan Ekonomi Negara

Dua Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono (kiri) dan Suahasil Nazara (kanan) menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan)
Dua Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono (kiri) dan Suahasil Nazara (kanan) menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan)
Intinya sih...
  • Investasi penting dalam mendorong kemandirian finansial dan pembangunan ekonomi suatu negara
  • Investasi memiliki hubungan positif dengan PDB atau pendapatan nasional, naiknya investasi akan mengembangkan kegiatan ekonomi di negara
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Keuangan I, Suahasil Nazara menekankan investasi bukan hanya soal memperoleh keuntungan, tetapi juga berperan penting dalam mendorong kemandirian finansial dan pembangunan ekonomi suatu negara. 

"Pada periode seperti sekarang ini, investasi menjadi bagian dari kehidupan kita. Kita memiliki pendapatan, sebagian untuk konsumsi, dan sebagian lagi kita investasikan. Semakin muda kita berinvestasi, semakin baik," ujar Suahasil dalam Acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan di Jakarta, Rabu (6/11/2024). 

1. Jika investasi naik maka PDB akan terkerek naik

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam ekonomi makro, investasi  merupakan salah satu komponen dari pendapatan nasional, Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).

Oleh karena itu, investasi memiliki hubungan positif dengan PDB atau pendapatan nasional. Jika investasi naik, maka PDB akan naik, begitu juga sebaliknya, saat investasi turun maka PDB akan ikut turun.

"(Investasi) akan mengembangkan kegiatan ekonomi di negara. Pembangunan membutuhkan dana dan itu kita dapatkan kalau kita berinvestasi," ujarnya.

2. Kontribusi investor di pasar modal masih didominasi kalangan muda

Ilustrasi karyawan perusahaan (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi karyawan perusahaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Suahasil, data menunjukkan bahwa sebagian besar investor di pasar modal Indonesia adalah kalangan muda, khususnya yang berusia di bawah 40 tahun. Namun, kontribusi investor muda ini terhadap total populasi Indonesia yang berusia antara 15 hingga 40 tahun masih terbilang kecil.

Dengan demikian, ia mengajak semua pihak untuk terus melakukan edukasi tentang investasi yang bijak di berbagai sektor, baik di pasar modal, perbankan, maupun instrumen keuangan lainnya.

"Ini harus kita sosialisasikan terus sehingga menjadi pemahaman investasi yang baik seperti apa, di perbankan, di pasar modal, di berbagai instrumen investasi lainnya," tutur Suahasil. 

3. Literasi keuangan yang baik bisa hindari kesalahan atur finansial

Ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Suahasil, masyarakat harus terus belajar mengenai sektor keuangan yang memiliki kaitan erat dengan kemandirian finansial seseorang di masa depan. Terlebih, memahami dunia keuangan tidak hanya mengetahui cara menabung atau berinvestasi, tetapi juga tentang bagaimana mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan finansial di masa depan.

“Dengan literasi keuangan yang baik, kita bisa mengatur keuangan dengan lebih bijak, menghindari kesalahan finansial, dan bahkan bisa memanfaatkan peluang investasi yang ada," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us