Jadi Bank Emas Pertama di RI, Pegadaian Bidik Transaksi Rp111 Triliun

- Pegadaian menjadi bank emas pertama di Indonesia bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk
- Saldo tabungan emas di Pegadaian mencapai 12,1 ton, 65,36% nasabahnya adalah perempuan
- Tabungan emas Pegadaian dapat diakses luar negeri melalui aplikasi Pegadaian Digital, mendorong hilirisasi ekosistem emas di Indonesia
Jakarta, IDN Times - PT Pegadaian telah ditunjuk menjadi bank emas pertama di Indonesia bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI.
Dengan mengantongi izin menjadi bank emas (bullion bank), Pegadaian menargetkan transaksi perdagangan emas sebesar Rp111 triliun.
“Dari mulai kajian, kami dari 2022 sudah melakukan hal ini. Jadi bukan semata-mata ada bullion bank, kami hadir, enggak. Kami siapkan dari awal,” kata Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan di Jakarta, Rabu (23/4/2025).
1. Saldo tabungan emas di Pegadaian tembus 12,1 ton

Salah satu layanan dari bisnis bank emas Pegadaian adalah tabungan emas. Hingga kuartal I-2025, tercatat saldo tabungan emas di Pegadaian mencapai 12,1 ton.
Lalu, sebesar 65,36 persen dari nasabah tabungan emas Pegadaian adalah perempuan.
“Nasabah Pegadaian ada 25 juta nasabah, dan banyak ibu-ibu karena ibu-ibu yang mengelola keuangan. Yang di bawah 45 tahun itu ada 65 persen. Jadi semua usia produktif,” ujar Damar.
2. Transaksi tabungan emas dari nasabah di luar negeri tembus Rp1 triliun

Tabungan emas Pegadaian pun bisa diakses di luar negeri, yakni melalui aplikasi Pegadaian Digital. Transaksi emas bisa dilakukan dari China, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat (AS).
Sepanjang 2024, nilai transaksi tabungan emas yang dilakukan pekerja Indonesia di luar negeri mencapai Rp1 triliun. Adapun rata-rata transaksi tabungan emas dari pekerja Indonesia di luar negeri senilai Rp3,6 juta.
Damar mengatakan, sebelum menjadi bank emas, Pegadaian sudah menargetkan untuk menjadi pemimpin ekosistem emas di Indonesia.
“Sesuai Asta Cita pemerintah meningkatkan hilirisasi, kami maksimalkan dengan adanya bank emas. Sehingga minat masyarakat nabung emas semakin gampang, minat masyarakat untuk dapat modal kerja emas semakin mudah, dan mempercepat dari hulu sampai hilir kita jembatani,” beber Damar.
3. Kehadiran bank emas bisa tambah 1,8 juta lapangan kerja

Damar mengatakan, kehadiran bank emas mendorong hilirisasi ekosistem emas di Indonesia. Sebab, Pegadaian tak hanya menjual emas, tapi juga menyalurkan modal kerja melalui emas. Salah satu layanan itu dibuat untuk mengatasi masalah pembiayaan yang tidak memadai dalam ekosistem emas di Indonesia.
“Di saat kondisi sulit, tabungan emasnya akan masuk Pegadaian untuk mendapatkan modal kerja yang sangat cepat,” tutur Damar.
Dari layanan deposito bank emas Pegadaian, pihaknya juga bisa memberikan pinjaman kepada pelaku usaha emas di Indonesia.
“Deposito itu setelah baru diresmikan kemarin, saat ini sudah 1 ton. Jadi masyarakat menabung, kami putar lagi untuk pabrikan emas, toko emas, untuk pinjam emas kami untuk diolah,” kata Damar.
Berdasarkan data Pegadaian, kehadiran bank emas bisa meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 1,6 persen atau Rp245 triliun.
Kemudian, berpotensi menambah 1,8 juta lapangan pekerjaan dari sektor langsung maupun tidak langsung.