Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jalankan SDGs, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Selama 2023-2024

ASDP kumpulkan 1,72 ton sampah selama 2023-2024 (dok. ASDP)
Intinya sih...
  • ASDP bekerja sama dengan Plastic Pay untuk mengumpulkan 1,72 ton sampah plastik melalui program Reverse Vending Machine (RVM).
  • RVM ditempatkan di lokasi strategis dan telah menyelamatkan 1.458 meter persegi ruang lingkungan serta mengurangi jejak karbon hingga 9 ribu kilogram.

Jakarta, IDN Times - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkuat kontribusi dalam mendukung program pemerintah menjadikan Indonesia bebas sampah plastik pada 2030. Bekerja sama dengan Plastic Pay, ASDP mampu mengumpulkan 1,72 ton sampah plastik selama periode 2023-2024 melalui program Reverse Vending Machine (RVM).

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin menjelaskan, pengelolaan sampah plastik tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk dunia usaha.

“Sebagai BUMN yang bergerak di sektor transportasi, ASDP berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah plastik. Program RVM ini adalah salah satu langkah nyata kami untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan,” ujar Shelvy dalam pernyataan resmi kepada IDN Times, Senin (13/1/2025).

1. Mengurangi jejak karbon

ASDP kumpulkan 1,72 ton sampah selama 2023-2024 dengan menggunakan RVM (dok. ASDP)

Hingga akhir 2024, ASDP telah mengumpulkan 1,72 ton sampah plastik atau setara dengan 92.334 botol plastik dari partisipasi 571 masyarakat. Pengumpulan ini telah menyelamatkan 1.458 meter persegi ruang lingkungan dan mengurangi jejak karbon hingga 9 ribu kilogram.

Adapun RVM ditempatkan di lokasi strategis seperti Kantor Pusat ASDP, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian BUMN dengan rencana perluasan ke pelabuhan dan area operasional lainnya.

Selain teknologi RVM, ASDP mendorong gaya hidup ramah lingkungan di kalangan karyawan. Perusahaan mensosialisasikan kebiasaan sederhana, tetapi berdampak besar seperti membawa botol minum pribadi, menggunakan tas belanja daur ulang, dan memilah sampah di tempat kerja maupun di rumah.

"Kami percaya perubahan dimulai dari diri sendiri, dan karyawan kami adalah agen perubahan yang akan membawa dampak besar bagi lingkungan," kata Shelvy.

2. Sejalan dengan SDGs

ASDP kumpulkan 1,72 ton sampah selama 2023-2024 (dok. ASDP)

Gerakan pengelolaan sampah plastik yang dilakukan ASDP memiliki relevansi kuat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Shelvy mengatakan, inisiatif tersebut mendukung SDGs Nomor 12 tentang produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab dengan ASDP mendorong pengelolaan limbah berbasis teknologi dan mengedukasi masyarakat untuk mengubah kebiasaan konsumsi yang lebih berkelanjutan.

Selain itu, upaya ini juga selaras dengan SDGs Nomor 13 tentang aksi iklim, mengingat pengurangan sampah plastik secara langsung berdampak pada penurunan jejak karbon dan mitigasi perubahan iklim.

"Di sisi lain, pengelolaan limbah ini mendukung SDGs Nomor 14 tentang konservasi kehidupan bawah air, dengan mencegah pencemaran laut oleh sampah plastik yang sering kali menjadi ancaman utama bagi ekosistem perairan," kata Shelvy.

3. Tantangan dalam pengolahan sampah di RI

ASDP kumpulkan 1,72 ton sampah selama 2023-2024 (dok. ASDP)

Menurut data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hingga Juli 2024, jumlah sampah nasional mencapai 31,9 juta ton yang 11,3 juta ton-nya tidak terkelola.

Sampah plastik menjadi salah satu kontributor utama, sebagaimana dilaporkan Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) pada 2023 yang menemukan lebih dari 25.000 sampah plastik di sungai-sungai utama Indonesia.

Melihat tantangan ini, ASDP terus meningkatkan edukasi kepada karyawan, mitra kerja, dan masyarakat pengguna jasa tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

“Kami ingin menjadi bagian dari solusi. Program ini tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah,” kata Shelvy.

ASDP berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program inovatif yang mendukung pencapaian Indonesia bebas sampah plastik pada 2030. Dengan kolaborasi yang lebih luas dan partisipasi aktif masyarakat, ASDP optimistis dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi lingkungan dan keberlanjutan bangsa.

“Kami berharap langkah ini menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk bergerak bersama menciptakan masa depan yang bersih, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Tidak hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga untuk generasi yang akan datang,” ujar Shelvy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us