Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jelang MotoGP Mandalika, Masih Banyak Kamar Hotel Kosong di Lombok

Rapat sinkronisasi MotoGP 2022 dipimpin Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Raja Hotel Mandalika, Kamis (10/2/2022) (IDN Times /Muhammad Nasir)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan, masih banyak kamar hotel yang belum terisi jelang balap motor MotoGP di sirkuit Pertamina Grand Prix of Indonesia Mandalika, Lombok, NTB.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Vincent Jemadu mengatakan, masih tersedia 6.492 kamar hotel di seluruh Lombok yang belum terisi.

"Yang paling banyak belum terisi ada di sekitar Gili sekitar 2.635 kamar," katanya dalam konferensi pers, Senin (14/3/2022).

1. Hotel di Mandalika sudah penuh, sisa tenda penginapan saja

Ilustrasi homestay atau penginapan (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski begitu, Vincent mengatakan, untuk hotel di Mandalika sudah 100 persen terisi penuh. Hanya menyisakan tenda-tenda penginapan atau camping ground atau glamping yang disediakan oleh Bobobox dan Eiger.

"Ada yang belum terisi yaitu camping ground ada 1.300 tenda atau kamar. Sekitar Mandalika masih ada yang bersedia menginap di tenda yang disediakan oleh Bobobox dan Eiger," ujarnya.

2. Range harga penginapan di Lombok

Seorang petugas mengecek suhu tubuh pengunjung yang akan menginap di Fizz Hotel di Mataram, Lombok, NTB, Selasa (21/4/2020). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Vincent memaparkan, untuk harga menginap di glamping bervariasi mulai dari Rp250 ribu hingga Rp1 juta. Menurutnya, ini harga yang terjangkau untuk milenial yang akan menonton MotoGP dengan sistem touring.

Untuk Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) atau homestay juga berkisar dari Rp200 ribu hingga Rp1 juta. "Ini harga yang sudah terjangkau oleh masyarakat kita," ucapnya.

3. Pemda diminta gencarkan promosi kamar hotel yang belum terisi

Ilustrasi hotel - Hotel Marina Bay Sands Singapura (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Untuk menggenjot kamar hotel yang belum terisi, Kemenparekraf sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda), khususnya dinas pariwisata provinsi. Selain itu, menurut Vincent, Gubernur Nusa Tenggara Barat sudah menandatangani kesepakatan dengan Traveloka dan Booking.com.

"Ini untuk mendorong platform exploring oleh ITGC lebih gencar lagi mempromosikan kamar yang belum terisi ini dan perlu didorong lagi," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us