Jokowi Ajak PM Australia Kerja Sama Baterai Kendaraan Listrik

14 Nov 2022, 20:52 WIB

Presiden Jokowi beri sambutan di acara Pembukaan Inovasi Indonesia Expo 2020 pada Selasa (10/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menjelaskan strategi Indonesia agar ekonomi domestik terus tumbuh. Hal itu disampaikan Jokowi dalam penutupan Presidensi B20 di Bali.

Jokowi mengatakan pentingnya melakukan hilirisasi dan industrialisasi di dalam negeri guna mendukung perekonomian tetap tumbuh. Menurut dia, saat ini Indonesia sudah melakukan hal tersebut pada komoditi nikel dengan membangun industri baterai untuk mobil listrik.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengajak Perdana Menteri Australia Anthony Albanese untuk bekerja sama dalam industri baterai.

"Di Australia ada lithium, kita punya nikel, kalau digabung itu sudah menjadi baterai mobil listrik, tapi saya minta kepada Perdana Menteri Albanese untuk lithiumnya bisa dibawa ke Indonesia saja," ujar Jokowi, Senin (14/11/2022).

1. Jokowi beberkan potensi energi baru terbarukan di Indonesia

Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan potensi energi baru terbarukan di Indonesia. Oleh karenanya, dia mengajak semua pihak berinvestasi di Indonesia terkait energi baru terbarukan.

"Ada potensi 434 ribu megawatt, baik dari hydropower, baik dari geothermal, baik dari solar panel, baik dari angin, semuanya ada. Ini lah kesempatan para investor untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia membawa investasi, membawa teknologi karena ini memerlukan ruang yang tidak sedikit untuk bersama-sama membangun ekonomi hijau di Indonesia," kata dia.

2. Jokowi siapkan lahan di Kalimantan Utara

Presiden Jokowi di Presidensi B20 Bali (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, pemerintah telah menyiapkan 30 ribu hektare lahan di Kalimantan Utara untuk ekonomi hijau. Kawasan itu nantinya dinamakan green industrial park.

"Saya yakin akan berbondong-bondong investor datang untuk membangun produk-produk hijau dari Indonesia. Karena di dekat kawasan itu ada Sungai Kayan yang bisa memproduksi energi bersih, energi hijau sebesar 13 ribu megawatt, yaitu hydropower," ucap dia.

3. Jokowi pamer pertumbuhan ekonomi Indonesia

Presiden Jokowi di Presidensi B20 Bali (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jokowi juga menceritakan pernah berbicara di B20 pada Januari 2022. Kala itu, kondisinya masih pandemik COVID-19. Menurutnya, pandemik membuat kondisi lesu, terutama di bidang ekonomi.

"Saya menyampaikan di setiap kesulitan, bahwa di setiap tantangan, pasti ada peluang, jangan pesimis, titipan saat itu saya ingat, jangan pesimis," ujar dia.

Jokowi mengatakan, 10 bulan berselang sejak Januari 2022, pandemik COVID-19 masih ada. Saat ini, kondisi semakin sulit, karena ada perang antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkkan krisis pangan dan energi.

"Tapi, kita patut bersyukur, Indonesia di kuartal kedua masih tumbuh 5,44 persen, dan di kuartal ketiga, kita tumbuh leih kuat lagi di 5,72 persen," ucap dia.

Jokowi juga menyampaikan inflasi Indonesia pada September 2022 sebesar 5,9 persen. Hal itu terjadi karena pemerintah baru saja menaikkan harga BBM bersubsidi.

"Tetapi di bulan Oktober, inflasi kita sudah bisa turun lagi di angka 5,7 persen," kata dia.