Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kanada Alami Perlambatan Ekonomi Imbas Tarif Trump

Bendera Kanada. (unsplash.com/renankamikoga)
Bendera Kanada. (unsplash.com/renankamikoga)
Intinya sih...
  • Penurunan ekspor terbesar dalam 5 tahun terakhir
  • Sejumlah UMKM milik warga pribumi Kanada tunda pengiriman ke AS
  • Kanada hapus hampir semua tarif balasan kepada AS
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan Statistik Kanada melaporkan ekonomi Kanada mengalami penurunan 1,6 persen pada kuartal II-2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perlambatan ekonomi ini terjadi imbas penurunan ekspor ke Amerika Serikat (AS). 

Sebelumnya, Federasi Bisnis Independen Kanada (CFIB) mengatakan bahwa hampir 20 persen dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kanada terancam tutup. Ancaman ini didorong oleh tarif resiprokal AS ke Kanada sebesar 35 persen. 

1. Penurunan ekspor terbesar dalam 5 tahun terakhir

suasana Toronto, Kanada (unsplash.com/fiveamstories)
suasana Toronto, Kanada (unsplash.com/fiveamstories)

Ekonomi kuartal II-2025 didorong oleh penurunan ekspor hingga 7,5 persen dalam periode yang sama. Penurunan ini menjadi yang terendah dalam 5 tahun terakhir. 

Investasi bisnis dalam industri mesin dan peralatan juga menurun untuk pertama kalinya sejak pandemik COVID-19. Pada kuartal II-2025, penurunan investasi mencapai 0,6 persen, dilansir CBC. 

Meskipun demikian, permintaan di dalam negeri meningkat 3,5 persen yang menandai bahwa ekonomi domestik masih sehat. Peningkatan ini digenjot oleh konsumsi rumah tangga yang melonjak 4,5 persen per tahun. 

2. Sejumlah UMKM milik warga pribumi Kanada tunda pengiriman ke AS

Dewan Bisnis Pribumi Kanada mengatakan sejumlah UMKM milik warga pribumi memutuskan untuk menunda pengiriman produknya ke AS imbas kebijakan baru.

“Harus ada solusi untuk memperbolehkan masyarakat pribumi untuk melanjutkan perdagangan yang sudah dibentuk, dipraktikkan, dan disetujui di masa lalu. Ini tergantung pada pemerintah federal Kanada dan AS untuk menghormati perjanjian tersebut,” ungkap Wakil Presiden Penelitian dan Kebijakan Publik Dewan Bisnis Pribumi Kanada, Matthew Foss, dikutip dari Global News

Keputusan ini disebabkan peraturan baru untuk barang di bawah 800 dolar AS (Rp13,1 juta). Dengan ini, barang di bawah harga tersebut membutuhkan pengecekan bea cukai dan dikenakan tarif bea masuk. 

3. Kanada hapus hampir semua tarif balasan kepada AS

ilustrasi tarif impor (pexels.com/Markus Winkler)
ilustrasi tarif impor (pexels.com/Markus Winkler)

Perdana Menteri Kanada, Mark Carney mengatakan sudah menghapus sebagian besar tarif balasan 35 persen kepada barang-barang impor dari AS. Namun, barang impor, seperti mobil, baja, dan aluminium dari AS masih tetap. 

Ekonom dari Universitas Guelph, Mike Von Massow mengatakan bahwa penghapusan tarif ini akan membuat sejumlah bahan pokok di Kanada turun. Salah satu produk yang lebih murah adalah jus jeruk Florida. 

“Harga tersebut sudah turun cepat karena jus jeruk adalah produk yang mudah basi. Sementara, tarif untuk gula juga sudah diturunkan, tapi produk seperti permen yang mengandung gula tidak cepat turun karena tidak mudah basi,” ungkapnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Lukisan Bunga Sri Mulyani Dijarah, Simbol Lenyapnya Rasa Aman

03 Sep 2025, 13:13 WIBBusiness