Kemenkeu Himpun Rp12 T dari Lelang Surat Berharga Syariah Negara

- DJPPR Kementerian Keuangan berhasil menghimpun dana Rp12 triliun melalui lelang SBSN.
- Total penawaran yang masuk dari 7 seri capai Rp36,1299 triliun, dengan dua seri SPN-S menarik minat investor.
- Selain SPN-S, lima seri Project Based Sukuk (PBS) juga berhasil memperoleh penawaran dan dimenangkan dengan imbal hasil yang beragam.
Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan berhasil menghimpun dana sebesar Rp12 triliun melalui lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang digelar pada Selasa, 15 April 2025.
Direktur Jenderal DJPPR, Suminto, menjelaskan bahwa lelang dilakukan melalui sistem yang disediakan oleh Bank Indonesia dengan menawarkan tujuh seri SBSN. Terdiri atas dua seri Surat Perbendaharaan Negara–Syariah (SPN-S) dan lima seri Project Based Sukuk (PBS).
“Total penawaran yang masuk sebesar Rp36,1299 triliun. Sementara itu, total nominal yang dimenangkan dari ketujuh seri tersebut sebesar Rp12 triliun,” ujar Suminto dalam keterangan resminya, Rabu (16/4/2025).
Lelang ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
1. Dua seri surat berharga syariah negar terima penawaran paling tinggi
Dari 7 seri yang ditawarkan, dua seri SPN-S berhasil menarik minat investor cukup besar. Seri SPNS13102025 menerima penawaran masuk sebesar Rp2,42 triliun dengan imbal hasil (yield) tertinggi sebesar 6,48000 persen. Seri ini akan jatuh tempo pada 13 Oktober 2025 dan memiliki tingkat imbalan diskonto.
Sementara itu, seri SPNS12012026 berhasil menghimpun penawaran hingga Rp5,83 triliun, dengan jumlah yang dimenangkan sebesar Rp1,3 triliun, dan akan jatuh tempo pada 12 Januari 2026, kemudian tingkat imbalan diskonto.
2. Seri PBS raih penawaran hingga Rp11,30 triliun

Untuk seri PBS, PBS003 memperoleh penawaran sebesar Rp11,30 triliun dan dimenangkan sebesar Rp3,4 triliun serta kupon 6,00000 persen. Instrumen ini akan jatuh tempo pada 15 Januari 2027.
Seri PBS030 menerima penawaran Rp8,32 triliun dan dimenangkan sebesar Rp4,5 triliun serta kupon 5,87500 persen, dan akan jatuh tempo pada 15 Juli 2028.
Selanjutnya, seri PBSG001 memperoleh penawaran Rp2,02 triliun dan dimenangkan sebesar Rp1 triliun, serta kupon sebesar 6,62500 persen. Seri ini akan jatuh tempo pada September 2029.
3. Rincian penawaran pada seri PBS034 dan PBS038

Sementara itu, PBS034 mencatat penawaran masuk Rp2,16 triliun dan dimenangkan sebesar Rp300 miliar serta kupon 6,50000 persen. Tanggal jatuh temponya ditetapkan pada 15 Juni 2039.
Seri terakhir yang ditawarkan adalah PBS038, yang berhasil meraih penawaran sebesar Rp4,05 triliun dan dimenangkan Rp1,5 triliun dengan kupon 6,87500 persen. Seri ini memiliki tenor terpanjang, yaitu jatuh tempo pada 15 Desember 2049.