4 Kesalahan saat Menjual Saham Terlalu Cepat, Harus Dihindari!

- Terpengaruh emosi saat harga turun
- Tidak memahami fundamental perusahaan
- Hanya mengikuti tren pasar atau opini orang lain
Dalam dunia investasi saham, ternyata keputusan menjual sering kali dianggap sama pentingnya dengan keputusan membeli. Banyak investor pemula yang cenderung panik atau bahkan terburu-buru dalam mengambil langkah, sehingga pada akhirnya menjual saham lebih cepat dari semestinya.
Menjual saham terlalu cepat justru akan membuat potensi keuntungan besarnya hilang begitu saja. Oleh sebab itu, penting dalam memahami beberapa kesalahan berikut ini pada saat menjual saham terlalu cepat agar dapat dihindari dengan seksama dan lebih bijak dalam mengelola portofolio investasimu.
1. Terpengaruh emosi pada saat harga turun

Banyak investor pemula yang menjual sahamnya hanya karena harga sedang turun sesaat. Padahal sebetulnya fluktuasi harga harian merupakan sesuatu yang wajar dalam pasar saham dan tidak terlalu mencerminkan adanya kinerja jangka panjang dari perusahaan.
Menjual saham hanya karena takut rugi justru bisa membuatmu kehilangan kesempatan pada saat harga sahamnya kembali naik. Kesabaran merupakan kunci agar nantinya kamu tidak sampai mengambil keputusan yang merugikan akibat kepanikan sesaat.
2. Tidak memahami fundamental perusahaan

Kesalahan lain adalah menjual saham tanpa menilai terlebih dahulu kondisi finansial perusahaan yang ada. Perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik biasanya memiliki prospek jangka panjang yang positif, meski memang harga sahamnya bisa jadi sempat melemah.
Jika kamu hanya fokus pada pergerakan harga tanpa melihat laporan keuangan, maka kamu bisa berpotensi kehilangan peluang pasar. Menjual saham perusahaan sehat terlalu cepat justru artinya melepas aset yang semestinya dapat memberikan keuntungan yang lebih lama.
3. Hanya mengikuti tren pasar atau opini orang lain

Banyak investor pemula yang menjual sahamnya karena ikut-ikutan tren atau mendengarkan opini dari forum hingga media sosial. Padahal setiap investor pasti memiliki strategi, tujuan, dan profil risiko yang berbeda-beda, sehingga hal ini juga perlu dipertimbangkan.
Mengikuti arus tanpa analisis pribadi dapat membuatmu menjual saham pada waktu yang kurang tepat. Akibatnya keputusan investasi jadi tidak berlandaskan pada data yang akurat, melainkan hanya berlandas pada spekulasi sesaat.
4. Tidak memiliki rencana investasi yang jelas

Menjual saham tanpa rencana yang terstruktur justru bisa membuat para investor jadi rentan mengambil langkah yang salah. Seharusnya sejak awal membeli saham, kamu sudah memiliki target harga jual dan batas toleransi kerugian yang ada.
Tanpa strategi yang jelas, maka keputusan menjual akan lebih sering didorong oleh rasa panik atau dorongan emosional sesaat. Akhirnya hal ini hanya akan membuat keuntungan jadi kurang maksimal dan risiko kerugian pun jadi semakin besar.
Menjual saham terlalu cepat merupakan kesalahan yang dapat menghambat pertumbuhan portofolio investasimu. Namun, dengan berusaha menerapkan beberapa hal di atas, maka kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak untuk menjual sahammu. Jadi, harus bisa lebih bersabar dan menggunakan strategi matang agar nilai investasimu sedikit demi sedikit akan bertumbuh!