Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Komitmen PT Vale Indonesia untuk ESG, Siap Menambang Kebaikan!

PT Vale Indonesia (linkedin.com/ptvaleindonesiatbk)
PT Vale Indonesia (linkedin.com/ptvaleindonesiatbk)

PT Vale Indonesia merupakan perusahaan pertambangan mineral dengan konsesi 118.017 hektare di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Perusahaan ini mengandalkan teknologi pyrometalurgi, yakni dengan meleburkan bijih nikel laterit, dalam memproduksi nikel di Sorowako, Sulawesi Selatan, untuk menghasilkan produk akhir nikel matte.

Banyak yang belum tahu, PT Vale Indonesia turut mengembangkan pertambangan terintegrasi lewat Proyek Pertumbuhan Indonesia (IGP). Setelah 50 tahun mengolah kekayaan alam Indonesia menjadi produk berharga, mereka bertekad Menambang Kebaikan. Artinya, perusahaan ini memegang komitmen jangka panjang untuk berkontribusi positif terhadap pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.

Menariknya, salah satu dimensi #MenambangKebaikan dari PT Vale Indonesia adalah konsep Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) yang cocok sebagai #StartsWithMe untuk inspirasi pribadi. Coba kita cek lebih dalam lagi, yuk!

1. Bagi PT Vale Indonesia, penerapan ESG menjadi prinsip utama

PT Vale Indonesia (vale.com)
PT Vale Indonesia (vale.com)

PT Vale Indonesia menggantungkan penerapan ESG sebagai prinsip utama dalam berkomitmen terhadap operasional yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Perusahaan ini mengembangkan inovasi berlandaskan keberlanjutan untuk menghadapi tantangan global dan industri lewat prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola. Harapannya, dedikasi terhadap ESG diterapkan konsisten dalam keseluruhan operasional PT Vale Indonesia.

Bukan hanya kewajiban, PT Vale Indonesia menjadikan ESG sebagai upaya Menambang Kebaikan dengan mengoptimalkan manfaat bagi stakeholder dan masyarakat umum. Metrik kinerja dan penerapan mekanisme yang kuat menjadi acuan perusahaan ini untuk mengaplikasikan perbaikan berkelanjutan. Acuan-acuan inilah yang memperkuat dedikasi PT Vale Indonesia terhadap ESG.

Dilansir IBM, ESG merupakan seperangkat standar untuk mengukur dampak lingkungan dan sosial dari organisasi. Istilah ini sering beririsan dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Akan tetapi, ESG mencakup data dan metrik untuk keperluan perusahaan dan investor. Dengan begitu, lebih realistis daripada CSR yang dominan berfungsi filosofis.

Sesuai definisi, konteks ESG meliputi lingkungan, sosial, dan tata kelola. Lingkungan mengacu terhadap kepastian organisasi tentang isu lingkungan, sementara sosial mengacu terhadap dampak organisasi untuk masyarakat, budaya, komunitas, dan masih banyak lagi. Tata kelola mengacu terhadap pedoman organisasi tentang tata kelola perusahaan, seperti kompensasi eksekutif, perencanaan suksesi, praktik manajemen dewan direksi, dan hak pemegang saham.

Penerapan ESG terbilang penting, karena masyarakat makin mempedulikan isu-isu seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, dan kompensasi eksekutif. Lantas, wajar apabila PT Vale Indonesia berfokus terhadap keberlanjutan dan #MenambangKebaikan melalui penerapan ESG. Memang, patut diakui bahwa pengaruh perusahaan terhadap ekosistem sekitar sudah sangat jelas, baik secara global atau lokal.

Laporan keberlanjutan ESG yang diterbitkan PT Vale Indonesia disusun berdasarkan Inisiatif Pelaporan Global (GRI). Kerangka kerja global ini menstandardisasi pendekatan terhadap materialitas, pelaporan manajemen, dan pengungkapan beragam topik ESG yang setara dengan Proyek Pengungkapan Karbon (CDP) di Eropa. Oleh karena itu, keaslian laporan keberlanjutan ESG oleh PT Vale Indonesia dalam Menambang Kebaikan tidak perlu diragukan lagi.

2. PT Vale Indonesia berjanji terhadap kehidupan lingkungan dan sosial

Program kemandirian masyarakat yang dilaksanakan PT Vale Indonesia. (vale.com)
Program kemandirian masyarakat yang dilaksanakan PT Vale Indonesia. (vale.com)

Operasional PT Vale Indonesia tidak pernah terpisahkan dari keberlanjutan dengan membangun ekonomi, sosial, dan lingkungan serta memitigasi pengaruh praktik. Perusahaan ini membangun hubungan erat dengan stakeholder, berinvestasi mengurangi dampak kegiatan, dan bekerja dengan standar etika tinggi. Buktinya, PT Vale Indonesia memiliki program terstruktur untuk masyarakat yang bisa kapan saja berhenti mengandalkan pertambangan sebagai sumber penghasilan.

Di wilayah pemberdayaan, PT Vale Indonesia #MenambangKebaikan dengan mempersiapkan masyarakat menuju kemandirian pascatambang. Bertajuk Pertanian, Perkebunan, Peternakan Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (P3SRLB), program ini menjadi inisatif PT Vale Indonesia untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitas serta menjaga keberlanjutan lingkungan. Program ini dilaksanakan di 4 kecamatan, yaitu Malili, Nuha, Wasuponda, dan Towuti.

Pertanian organik P3SRLB sukses meningkatkan hasil panen dan menghemat pengeluaran. Program ini berjalan semenjak 2015 dan berhasil membina sekitar 44 kelompok masyarakat. Kelompok mereka terbagi menjadi petani, perempuan petani, peternak, disabilitas, dan masyarakat lokal.

"Salah satu nilai Vale adalah menghargai Bumi dan masyarakat. Oleh karenanya, PT Vale menaruh investasi yang serius di area-area pemberdayaan, termasuk melalui pelatihan dan pendampingan pertanian organik ini (P3SRLB). Selain itu, kami tak hanya memberikan bantuan, tetapi juga berjalan bersama, kita mendorong kemandirian dan menjemput kesejahteraan," ungkap Direktur Utama PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, dilansir Vale.

3. Deepwater Horizon patut menjadi pegangan PT Vale Indonesia

bencana Deepwater Horizon (commons.wikimedia.org/US Coast Guard)
bencana Deepwater Horizon (commons.wikimedia.org/US Coast Guard)

Tumpahan minyak Deepwater Horizon sudah seharusnya menjadi pegangan PT Vale Indonesia dalam menjalankan operasional. Sama-sama menyerap kekayaan alam Bumi, unit pengeboran lepas pantai yang dimiliki BP justru meledak, terbakar, dan tenggelam di Teluk Meksiko. Bencana ini terjadi pada 20 April 2010 dan memuntahkan sekitar 134 juta galon minyak, dengan demikian menjadi insiden tumpahan minyak terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat.

Bencana Deepwater Horizon jelas merusak lingkungan sekitar. Lumba-lumba, misalnya, yang mengalami sangat banyak masalah kesehatan. Mereka mengidap kegagalan reproduksi berkelanjutan, penyakit adrenal dan paru-paru, serta kondisi tubuh yang buruk.

Langkah PT Vale Indonesia untuk Menambang Kebaikan dengan penerapan ESG patut diapresiasi. Kebijakan ini membuktikan bahwa PT Vale Indonesia tidak hanya memanfaatkan hasil pertambangan, tetapi juga menyejahterakan lingkungan, sosial, dan tata kelola. Sekali lagi, upaya ini layak dijadikan inspirasi lewat #StartsWithMe.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us