Lawan Krisis Ekonomi, Presiden Argentina Serukan Warga Bersatu

Jakarta, IDN Times - Presiden Argentina, Alberto Fernandez, menyerukan warga untuk bersatu usai aksi unjuk rasa dilakukan di gerbang istana kepresidenan pada Sabtu (9/7/2022) . Warga Argentina mengecam pemerintahnya atas angka inflasi yang melonjak dan utang dalam negeri yang terus naik signifikan.
Alberto Fernandez tengah menghadapi eskalasi aksi unjuk rasa yang meningkat dari koalisi sayap kiri. Koalisi sayap kiri yang mendominasi pemerintahan Argentina menginginkan lebih banyak pengeluaran negara untuk dipakai menyelesaikan tingkat kemiskinan dan inflasi yang terus melonjak.
1. Inflasi Argentina tembus 60 persen

Argentina, negara di Amerika Selatan yang menjadi produsen utama kedelai dan jagung, sedang bergulat dengan inflasi yang mencapai lebih dari 60 persen. Sehingga, mengakibatkan tekanan besar pada mata uang peso dan melonjaknya biaya impor gas yang menguras cadangan mata uang asing.
Dalam pidato untuk menandai peringatan deklarasi kemerdekaan Argentina, Fernandez menyerukan persatuan dan meminta berbagai faksi untuk mengendalikan keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Sejarah mengajarkan kita bahwa itu (persatuan) adalah nilai yang harus kita pertahankan di saat-saat terberat. Kita harus berjalan menuju keseimbangan fiskal dan menstabilkan mata uang,” ujar Fernandez saat dilansir dari Al Jazeera, Senin (11/7/2022).
2. Argentina utang ke IMF senilai 44 miliar dolar AS

Argentina telah mengalami krisis ekonomi selama beberapa dekade. Krisis bahkan mengakibatkan Argentina harus utang senilai 44 miliar dolar AS dengan Dana Moneter Internasional awal tahun ini untuk menggantikan kebijakan ekonomi 2018 silam yang dinilai gagal.
Di sejumlah ruas jalan di kota Buenos Aires, Argentina, ribuan pengunjuk rasa melakukan aksi mosi tidak percaya pada Sabtu (9/7/2022) sore. Sejumlah tuntutan tertuliskan lewat spanduk aksi yang bertuliskan "Lepaskan diri dari IMF" dan "IMF Keluar IMF Keluar".
3. Menteri Ekonomi Argentina mundur dari jabatannya

Para pengunjuk rasa mengkritik pemerintah dan menyerukan agar pembayaran utang tidak dilakukan. Wakil Presiden Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner, sebelumnya menyerukan agar pengeluaran APBN Argentina untuk mengurangi dampak COVID-19 dan perang di Ukraina. Kebijakan tersebut memicu protes di Argentina dan sejumlah negara lainnya seperti di Sri Lanka.
Pemerintah Fernandez bahkan mengalami kekacauan seminggu lalu imbas pengunduran diri mendadak yang dilakukan oleh Menteri Ekonomi Argentina, Martin Guzman, sekutu dekat presiden yang telah mempelopori pembicaraan dengan IMF. Ia digantikan oleh ekonom Silvina Batakis.