LRT Jabodebek Cuma Operasikan 9 Kereta, Ini Penyebabnya!

Jakarta, IDN Times - LRT Jabodebek saat ini hanya mengoperasikan sembilan rangkaian kereta (trainset/ts) per hari. Padahal, total rangkaian kereta yang dimiliki LRT Jabodebek adalah 31 rangkaian.
Manager PR LRT Jabodebek Kuswardoyo mengatakan, sebanyak dua rangkaian masih berada di pabrik INKA, dua rangkaian masih melalui proses sinkronisasi sistem dan persinyalan, dan 18 rangkaian dilakukan pembubutan roda.
1. Proses pembubutan roda akan memakan waktu sekitar 4 bulan
Kuswardoyo mengatakan, proses pembubutan roda LRT Jabodebek membutuhkan waktu sekitar tujuh hari untuk satu rangkaian. Maka, untuk 18 rangkaian dibutuhkan waktu sekitar empat bulan. Sebab, kapasitas sarana pembubutan roda LRT Jabodebek hanya dapat mengerjakan satu rangkaian dalam satu kali pengerjaan.
Adapun proses pembubutan sendiri sudah dimulai sejak pekan lalu, tepatnya pada Rabu, (27/10/2023). Namun, setelah 10 hari, pengerjaan satu rangkaian belum selesai.
"Kemarin kan sudah ada yang selesai. Tapi kemudian ada lagi yang harus dilakukan pembubutan. Jadi masuk lagi ke daftar list pembubutan," kata Kuswardoyo saat dihubungi IDN Times, Jumat (27/10/2023).
2. Pembubutan roda terpaksa dilakukan demi keselamatan
Kuswardoyo mengatakan, proses pembubutan roda terpaksa dilakukan demi memastikan keamanan perjalanan.
“Kondisi keausan roda yang sudah memasuki masa pembubutan mengharuskan sejumlah trainset untuk dilakukan perawatan agar keamanan perjalanan tetap terjaga,” ujar Kuswardoyo.
3. LRT Jabodebek hanya layani 131 perjalanan per hari
Dengan berkurangnya jumlah rangkaian kereta yang beroperasi, maka LRT Jabodebek hanya dapat melayani 131 perjalanan per hari.
Ada lebih dari 20 jadwal perjalanan LRT Jabodebek harus dibatalkan, terutama yang melayani rute Jati Mulya-Dukuh Atas PP.
“Kami memohon maaf atas kondisi yang terjadi saat ini yang menyebabkan ketidaknyamanan penumpang,” kata Kuswardoyo.