Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Masuk Dewan Penasihat Danantara

Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah mengumumkan susunan kepengurusan lengkapnya. Banyak nama-nama baru yang diumumkan siang ini. Salah satunya, mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra yang menduduki jabatan Dewan Penasihat.
Thaksin Shinawatra adalah Perdana Menteri Thailand periode 2001 hingga 2006. Ia merupakan pendiri partai Thai Rak Thai (TRT) dan menjadi pemimpin yang populer karena kebijakan ekonomi pro-rakyat. Dia dikenal sebagai pemimpin yang menjalankan program layanan kesehatan murah dan dukungan bagi petani.
Namun, pemerintahannya juga diwarnai kontroversi, termasuk tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Pada 19 September 2006, ia digulingkan melalui kudeta militer saat berada di luar negeri. Thaksin hidup di pengasingan selama bertahun-tahun untuk menghindari hukuman atas tuduhan korupsi di Thailand.
Meski demikian, ia tetap memiliki pengaruh besar dalam politik Thailand, terutama melalui partai-partai yang menggantikan TRT. Pada 2023, Thaksin kembali ke Thailand setelah bertahun-tahun di pengasingan dan menjalani hukuman penjara, yang kemudian diringankan oleh Raja Thailand.
Sebelum berpolitik, ia adalah seorang pengusaha sukses di bidang telekomunikasi.
Kakaknya, Yingluck Shinawatra, juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand (2011–2014). Ia dikenal dengan kebijakan populis yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di Thailand.
Dalam susunan kepengurusan Danantara, masih ada sejumlah nama yang baru diumumkan. Sejumlah nama berasal dari dunia bisnis di antaranya Sanjay Bharwani, President Director Bester & Co ditunjuk menjadi Managing Director Human Resources, Komisaris Independen PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy menjadi Managing Director Non-Financial Holding Operasional Danantara. Ada pula John Prasetio, Presiden Komisaris Bursa Efek Indonesia, ditunjuk menjadi Komite Manajemen Risiko.