Masih Ada Sentimen Ganjar Capres, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp14.706

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat level Rp14.706 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (27/4/2023) sore.
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah menguat 0,87 persen atau 129 point, dibandingkan penutupan di hari sebelumnya sebesar Rp14.836 per dolar AS. Alhasil rupiah menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia.
Berdasarkan pemantauan hingga 15.30 WIB, pergerakan mata uang di Asia cenderung bervariasi. Peso Filipina menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia ditutup dengan koreksi 0,18 persen.
Kemudian yen Jepang melemah 0,13 persen terhadap dolar AS, Won Korea Selatan terkoreksi 0,10 persen, kemudian ringgit Malaysia koreksi 0,02 persen
1. Pasar menunggu pengumuman pertumbuhan ekonomi AS

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS melemah di awal perdagangan Kamis menjelang rilis data pertumbuhan utama AS. Ditunjang kekhawatiran atas risiko penularan perbankan, ekonomi yang melambat, dan kebuntuan plafon utang.
Dolar terus turun pada Kamis, dengan suasana seputar mata uang yang tidak tertolong oleh kepercayaan deposan yang tampaknya terkuras dari First Republic Bank. Bank tersebut mengungkapkan 100 miliar dolar AS penarikan pelanggan bulan lalu.
"Kekhawatiran bahwa pengurangan pinjaman akan menghambat aktivitas ekonomi lebih lanjut menambah tanda-tanda bahwa pertumbuhan ekonomi AS sudah melambat sebagai akibat dari pengetatan moneter agresif Federal Reserve untuk memerangi inflasi yang melonjak," tegasnya dalam keterangannya, Kamis (27/4/2023).
Angka produk domestik bruto AS kuartal pertama akan dirilis nanti di sesi ini. PDB diharapkan menunjukkan bahwa pertumbuhan turun menjadi 2,0 persen untuk tiga bulan pertama tahun ini, dari 2,6 persen pada kuartal sebelumnya.
2. The Fed bakal kerek suku bunga 25 bps

Lebih lanjut, Ibrahim menilai bahwa The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lebih lanjut minggu depan. Akan tetapi, ekspektasi tumbuh bahwa ini akan mewakili puncaknya, dengan suku bunga akan mulai turun pada paruh kedua tahun ini.
Politisi AS juga terus berjuang untuk menyepakati apakah akan menaikkan plafon utang negara 31,4 triliun dolar. Ini mendorong penyebaran CDS negara AS meningkat karena investor melakukan lindung nilai terhadap default.
Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga minggu depan, tetapi dengan ekonomi Eropa menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Sektor perbankan di kawasan ini juga terlihat lebih tangguh. Bank sentral kemungkinan akan melanjutkan kenaikan suku bunga hingga musim panas, mendukung mata uang tunggal.
3. Pasar bereaksi atas terpilihnya Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP

Sementara faktor domestik berkaitan dengan euforia ditunjuknya Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024 dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, masih terasa sampai hari ini. Ini terbukti dari masih dominannya rupiah terhadap dolar AS
Menurutnya, pengumuman Ganjar sebagai capres tersebut membuat mata publik percaya, bahwa itu sudah melalui beberapa tahapan yang sudah disiapkan ketua umum PDIP yaitu Megawati Soekarno Putri.
Terpilihnya Ganjar sebagai capres dari PDIP diharapkan bisa meneruskan program-program pemerintah Jokowi, terutama pembangunan IKN dan pembangunan berbagai infrastruktur lainnya.
"Pasar pun masih memberikan reaksi atas pencalonan Ganjar sebagai calon Presiden Republik Indonesia di 2024 dan dapat memberikan kepastian kepada masyarakat temasuk investor terhadap sosok terpilih Ganjar dari partai tersebut, yang sebelumnya masih simpang siur," papar Ibrahim.
Di samping itu, pasar pun memasangkan Prabowo Subianto dari Partai Gerinda sebagai bakal calon wakil presiden. Ini kemungkinan besar bisa tercapai apabila kedua partai besar saling legowo dan meninggalkan ego masing-masing.