Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Membawa Konsep Integrasi Menyeluruh dari Osaka untuk Dukuh Atas Hub

Abeno Pedestrian Bridge di kawasan Abenosuji, Osaka, Jepang yang menjadi salah satu inspirasi proyek jembatan cincin donat Dukuh Atas Hub.
Abeno Pedestrian Bridge di kawasan Abenosuji, Osaka, Jepang yang menjadi salah satu inspirasi proyek jembatan cincin donat Dukuh Atas Hub. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Abeno Pedestrian Bridge di Abenosuji, Osaka, Jepang merupakan salah satu inspirasi proyek jembatan cincin donat Dukuh Atas Hub.
  • MRT Jakarta bekerja sama dengan Urban Renaissance (UR) Agency Jepang dan Oriental Consultants Global (OC Global) Co., Ltd dalam proyek Dukuh Atas Hub.
  • Kolaborasi antara perusahaan swasta dengan pemerintah setempat harus diperkuat untuk menyukseskan proyek pedestrian bridge yang terintegrasi menyeluruh.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Osaka, IDN Times - Integrasi menyeluruh yang memudahkan mobilitas pejalan kaki dapat ditemukan di berbagai wilayah di Prefektur Osaka, Jepang.

Integrasi itu diwujudkan dengan membuka akses gedung-gedung, ritel, dan sarana publik lainnya dengan moda transportasi umum. Konsep yang sudah menjadi hal biasa di Osaka, kini mulai diterapkan di Indonesia, khususnya DKI Jakarta.

Melalui proyek Dukuh Atas Hub, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta (Perseroda) ingin memberikan kenyamanan lebih untuk pejalan kaki.

Nantinya, di kawasan Dukuh Atas yang terhubung dengan Stasiun MRT Jakarta, LRT Jabodebek, TransJakarta, dan Commuter Line atau KRL akan dibangun jembatan pejalan kaki (pedestrian bridge).

Rencananya, jembatan itu bentuknya melingkari kawasan Dukuh Atas, dan akan terhubung ke gedung-gedung di sekitarnya. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut, jembatan yang akan dibangun nantinya berbentuk cincin donat.

Salah satu inspirasi pembangunan Dukuh Atas Hub itu adalah Abeno pedestrian bridge di kawasan Abenosuji, Osaka.

Pedestrian bridge yang bentuknya mirip simbol alfa itu terhubung dengan Stasiun Osaka Abenobashi, Stasiun Tennoji, dan gedung-gedung di sekelilingnya. Salah satu gedung yang terhubung dengan pedestrian bridge itu adalah Abeno Harukas, gedung tertinggi di Osaka.

1. Bukan mengejar ketertinggalan, tapi solusi yang diperlukan

Abeno Pedestrian Bridge di kawasan Abenosuji, Osaka, Jepang yang menjadi salah satu inspirasi proyek jembatan cincin donat Dukuh Atas Hub.
Abeno Pedestrian Bridge di kawasan Abenosuji, Osaka, Jepang yang menjadi salah satu inspirasi proyek jembatan cincin donat Dukuh Atas Hub. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dalam perencanaan Dukuh Atas Hub, MRT Jakarta menggandeng Urban Renaissance (UR) Agency Jepang untuk melakukan studi kelayakan atau feasibility study.

Executive Officer UR Agency Project Planning Division Department for Global Affairs, Susumu Yukawa mengatakan, proyek Dukuh Atas Hub akan menciptakan akses yang mudah untuk pejalan kaki.

“Ide pedestrian deck di Jakarta ini memang diawali dari beberapa masukan pihak terkait. Karena di Jakarta tersebut sudah ada jalur kereta api, sudah ada stasiun, dan sudah ada gedung-gedung. Jadi di situ bagaimana kita bisa menciptakan akses yang mudah untuk pejalan kaki,” tutur Yukawa, dikutip Selasa (18/11/2025).

Yukawa mengatakan, upaya Pemprov DKI Jakarta dan MRT Jakarta membangun Dukuh Atas Hub bukanlah mengejar ketertinggalan, melainkan untuk memberikan solusi atas kepadatan yang terus meningkat di wilayah itu.

“Jadi kota Jakarta itu adalah merupakan kota yang crowded dengan polusi yang sangat tinggi ya. Jadi untuk bisa mengurangi kepadatan lalu lintas dan juga untuk bisa mengurangi polusi tersebut, Jakarta sudah mulai melakukan perbaikan dengan membuat jalur MRT, dan itu salah satu wujudnya,” ucap Yukawa.

Dia mengatakan, kehadiran MRT Jakarta menjadi salah satu solusi terbaik untuk mengatasi kepadatan kota. Hanya saja, akses untuk pejalan kakinya harus diperbanyak.

“Dan jalur MRT itu akan lebih bagus kalau bisa diakses oleh pejalan kaki. Jadi dengan adanya pedestrian deck itu adalah fungsinya untuk bisa menghubungkan antara pejalan kaki dengan stasiun seperti itu. Dengan cara seperti itu, sedikit demi sedikit kita bisa mengurangi kepadatan dan bisa mengurangi polusi yang terjadi di Jakarta saat ini,” ujar Yukawa.

2. Gandeng konsultan Jepang

Deputy General Manager TOD Office Oriental Consultants Global (OC Global) Co., Ltd., Shohei Uramoto
Deputy General Manager TOD Office Oriental Consultants Global (OC Global) Co., Ltd., Shohei Uramoto. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selain UR Agency, salah satu mitra MRT Jakarta dari Jepang untuk proyek Dukuh Atas Hub adalah Oriental Consultants Global (OC Global) Co., Ltd. OC Global juga merupakan konsultan dalam proyek pengembangan jalur MRT Jakarta fase 2.

Tak hanya itu, OC Global merupakan konsultan proyek LRT Jakarta fase 1, dan LRT Jabodebek.

Dalam proyek ini, OC Global membantu MRT Jakarta untuk mencari kontraktor terbaik, lalu juga terkait manajemen area, dan sebagainya. Hal itu diungkapkan oleh Deputy General Manager TOD Office OC Global, Shohei Uramoto.

“Selain TOD, nanti akan ada area management serta place making. Itu juga nanti akan ada bantuan atau dukungan dari Jepang,” ucap Uramoto.

Bahkan, OC Global juga menjadi sosok di balik desain Dukuh Atas Hub yang disebut Pramono sebagai cincin donat.

“Jadi seperti yang kemarin dilihat, desain yang ada dalam ilustrasi itu adalah desain dari OCG,” kata Uramoto.

3. Kolaborasi dengan perusahaan swasta harus diperkuat

Deputy General Manager of the Railway Engineering Department 1 and Indonesian Railway Project Manager at OC Global, Daisuke Nanjo
Deputy General Manager of the Railway Engineering Department 1 and Indonesian Railway Project Manager at OC Global, Daisuke Nanjo. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dalam kesempatan yang sama, Deputy General Manager of the Railway Engineering Department 1 and Indonesian Railway Project Manager at OC Global, Daisuke Nanjo mengatakan, untuk menyukseskan proyek pedestrian bridge yang terintegrasi menyeluruh, kolaborasi antara perusahaan swasta dengan pemerintah setempat harus diperkuat.

Dia mengatakan, di Jepang, proyek transit oriented development (TOD) diawali dengan proposal yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan pemilik gedung yang lokasinya di sekitar proyek. Kemudian, perusahaan-perusahaan itu akan berpartisipasi, yang pada akhirnya menciptakan akses ke gedung untuk pejalan kaki.

“Biasanya pada waktu tahapan proposal itu kita sudah banyak mengundang perusahaan-perusahaan yang akan ikut andil. Kemudian, di situ kita juga akan membahas studi apa yang akan digunakan. Jadi kerja sama itu sudah diawali dari sejak awal. Sehingga kerja samanya bisa dijaga sampai proyek tersebut berhasil,” tutur Nanjo.

4. Dukuh Atas Hub dirancang untuk memberikan pengalaman berjalan kaki yang menyenangkan

Kepala Departemen Corporate Communication & Branding PT MRT Jakarta (Perseroda), Angga Satria Perdana
Kepala Departemen Corporate Communication & Branding PT MRT Jakarta (Perseroda), Angga Satria Perdana. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Melalui MRT Jakarta Fellowship Program di Osaka, IDN Times berkesempatan langsung melihat konsep apa yang berupaya dibawa MRT Jakarta dari Jepang untuk proyek Dukuh Atas Hub.

Kepala Departemen Corporate Communication & Branding PT MRT Jakarta (Perseroda), Angga Satria Perdana mengatakan, Osaka memang memiliki infrastruktur yang dirancang khusus untuk pejalan kaki.

“Di Jepang khususnya Osaka, kami melihat bagaimana elevated pedestrian network mampu mengintegrasikan berbagai moda transportasi sekaligus menciptakan pengalaman mobilitas yang aman, nyaman, dan efisien bagi masyarakat,” ucap Angga.

Harapannya, konsep itu bisa diterapkan di Dukuh Atas Hub, sehingga bisa memberikan pengalaman menyenangkan untuk pejalan kaki.

“Setelah melihat bagaimana jaringan pejalan kaki di Osaka membuat kota terasa hidup dan inklusif, kami berharap Dukuh Atas Hub juga bisa menghadirkan energi serupa,” ujar Angga.

Lebih lanjut, proyek itu ditargetkan bisa menjadikan Dukuh Atas sebagai ruang kota baru sekaligus ikon modern Jakarta.

“Infrastruktur ini diharapkan tidak hanya menghubungkan moda transportasi, tetapi juga jadi ruang kota baru yang nyaman, aman, dan menjadi ikon modern Jakarta, di mana masyarakat dapat menikmati kota dari perspektif berbeda,” tutur Angga.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in Business

See More

IHSG Anjlok Selasa Pagi, 7 Saham Layak Masuk Watchlist

18 Nov 2025, 09:48 WIBBusiness