Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menaker Akui Ada BUMN yang Mau Selamatkan Sritex

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Menteri Ketenagakerjaan Yassierli membenarkan BUMN berencana menyelamatkan PT Sritex yang telah dinyatakan pailit.
  • Proses penyelamatan Sritex dibahas di Tim Kurator, dengan beberapa kandidat BUMN yang tertarik.
  • Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyambut rencana penyelamatan Sritex sebagai salah satu kreditur perusahaan tersebut.

Jakarta, IDN Times - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli membenarkan kabar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mau menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex. Dia mengatakan, sudah ada beberapa kandidat BUMN yang mau terjun menyelamatkan produsen tekstil terbesar di Asia Tenggara itu.

“Saya enggak bisa cerita, tapi kalau saya dengar sudah ada beberapa kandidat,” kata Yassierli usai menghadiri rapat kerja (raker) dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (11/3/2025).

1. Proses penyelamatan di Tim Kurator

Kantor Sritex di Kabupaten Sukoharjo. (IDN Times/Bandot Arywono)

Yassierli mengatakan, pembahasan soal penyelamatan Sritex ada di Tim Kurator. Adapun Sritex sendiri telah dinyatakan pailit, dan tutup per 1 Maret 2025.

“Nanti ini kan proses dikurator nanti,” ujar Yassierli.

2. Bos BNI sebut ada BUMN mau selamatkan Sritex

Patung pendiri PT Sritex, HM Lukminto. (IDN Times/Larasati Rey)

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Royke Tumilaar mengatakan dirinya sudah mengetahui kabar BUMN mau menyelamatkan Sritex.

“Saya sudah tahu. Kita dengar saja dulu,” kata Royke saat ditemui awak media di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (10/3).

3. BNI menyambut senang penyelamatan Sritex

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Royke Tumilaar. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Royke mengatakan, sebagai salah satu kreditur Sritex, BNI menyambut rencana penyelamatan perusahaan itu dengan senang.

“Bagus. Saya sih nunggu saja, kreditur, kita nunggu saja. Gini, kalau ada itu jadi lebih baik, akan jauh lebih bagus. Dari yang sudah mati, terus hidup, bagus,” tutur Royke.

Sritex sendiri mengalami pailit dengan utang yang cukup besar. Salah satu kreditur yang belum dibayar adalah BNI. Dalam Laporan Keuangan Sritex per September 2024, utang perusahaan ke BNI mencapai Rp375 miliar.

“Masih (sama total utang Sritex), gak ada perubahan,” ucap Royke.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us