Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mendag-Bank Dunia Bahas Perdagangan Global, Singgung Impor Pangan

Dialog kebijakan tingkat tinggi, High Level Policy Dialogue Action on Climate & Trade (ACT), Senin, (4/11) di Hotel Park Hyatt, Jakarta. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Menteri Perdagangan membuka High Level Policy Dialogue Action on Climate & Trade (ACT) di Jakarta.
  • Kebijakan perdagangan global mempengaruhi perjanjian dagang antarnegara dan distribusi pangan dalam negeri.
  • Diskusi kebijakan perdagangan diharapkan menjadi pendorong Indonesia emas 2045 dan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso membuka dialog kebijakan tingkat tinggi, yaitu High Level Policy Dialogue Action on Climate & Trade (ACT), Senin, (4/11) di Hotel Park Hyatt, Jakarta.

Penyelenggaraan  kegiatan  itu  adalah  hasil  kerja sama Kemendag, Bank Dunia, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan Forum Ekonomi Dunia /World Economic Forum(WEF).

Diskusi itu digelar untuk mendorong perdagangan yang seimbang dengan kebutuhan adaptasi dan mitigasi iklim, harus  ada   upaya bersama yang didukung kebijakan dari semua pihak.   

“Diskusi-diskusi ini diperlukan untuk mengetahui apa kira-kira ke depan kan Indonesia sudah mencanangkan 2028 itu swasembada pangan,” kata Budi di Hotel Park Hyatt.

1. Singgung soal impor pangan

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Kebijakan dunia terkait perdagangan global juga mempengaruhi pembentukan perjanjian dagang antarnegara. Terhadap negara yang sudah meneken perjanjian dagang, menurutnya akan dijalankan dengan baik.

Namun, dia menekankan dari sisi ekspor dan impor, pemerintah harus memastikan suplai yang dibutuhkan di dalam negeri harus cukup.

“Jadi kita harus bicarakan dari awal jangan sampai nanti ketika kebutuhan pangan masing-masing negara meningkat tetapi distribusinya juga menjadi susah. Jadi kita harus bicarakan bersama,” ucap Budi.

2. Kejar target Indonesia emas 2045

Ilustrasi Pebisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun diskusi kebijakan perdangan ini juga diharapkan menjadi pendorong Indonesia emas 2045.

“Indonesia memiliki visi menuju Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju dan berpendapatan tinggi  dengan  target  pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Untuk  itu,  dukungan dan ekspansi sektor perdagangan sangat penting dalam mencapai tujuan tersebut,” ucap Budi.

3. RI rumuskan kebijakan perubahan iklim

Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Khususnya untuk menghadapi perubahan iklim, penting bagi Indonesia untuk  memahami  situasi  yang dihadapi  dan  tujuannya di  masa  depan.  Hal  ini  karena  perubahan  iklim  akan berdampak  terhadap  berbagai  sektor  perdagangan.  Dengan  demikian,  Indonesia  dapat  merumuskan

kebijakan  yang  tepat  dan  bermanfaat  bagi  seluruh  pemangku  kepentingan,  termasuk  usaha  mikro, kecil, dan menengah (UMKM)

“Indonesia harus mampu beradaptasi, memitigasi perubahan iklim, serta melindungi masyarakat  dengan memberikan masa depan dan kualitas hidup yang lebih baik. Perdagangan adalah solusi untuk  menyeimbangkan kebutuhan-kebutuhan tersebut,” tutur Budi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us