Menhub Usul ASN dan Pegawai BUMN WFA Mulai 24 Maret 2025
- Menteri Perhubungan mengusulkan kebijakan Work from Anywhere (WFA) bagi pegawai, khususnya ASN dan BUMN untuk mengurangi kemacetan lalu lintas saat masa angkutan Lebaran 2025.
- Kementerian/Lembaga dan BUMN direkomendasikan menerapkan WFA mulai 24 Maret 2025 karena potensi pergerakan masyarakat saat masa angkutan Lebaran diprediksi akan tinggi.
Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi mengusulkan kebijakan Work from Anywhere (WFA) bagi pegawai, khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Usulan itu disampaikan Dudy dengan harapan bisa mengurangi kepadatan lalu lintas saat masa angkutan Lebaran 2025.
“Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat masa angkutan Lebaran tahun 2025, Kemenhub telah menyiapkan rencana operasi di semua matra perhubungan, baik darat, laut, udara, dan perkeretaapian. Selain itu, kami juga mengusulkan sejumlah kebijakan strategis seperti WFA bagi pegawai, khususnya ASN dan BUMN, hingga pembatasan angkutan barang,” tutur Dudy, dikutip Selasa (18/2/2025).
1. Rekomendasi tanggal WFA
Dudy juga merekomendasikan Kementerian/Lembaga dan BUMN agar menerapkan WFA mulai 24 Maret 2025. Menurut dia, langkah tersebut perlu dilakukan mengingat potensi pergerakan masyarakat saat masa angkutan Lebaran 2025 diprediksi akan cukup tinggi.
“Lebaran tahun ini berdekatan dengan Hari Raya Nyepi yang jatuh beberapa hari sebelumnya. Alhasil, banyak masyarakat yang akan memanfaatkan momen ini tidak hanya untuk mudik, tapi juga untuk berlibur. Kami sangat berharap penerapan kebijakan WFA dapat menekan kepadatan lalu lintas sebelum Hari Raya Idulfitri,” papar Dudy.
2. Antisipasi kepadatan di angkutan penyeberangan dan udara
Dudy menambahkan, kebijakan WFA bisa membantu mengantisipasi kepadatan terutama pada titik penyeberangan Ketapang-Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai yang bakal ditutup selama Hari Raya Nyepi.
Sebagai ilustrasi, libur cuti bersama telah dimulai sejak 28 Maret 2025 yang merupakan cuti bersama Hari Raya Nyepi. Kemudian libur Lebaran kalau tidak ada perubahan akan jatuh pada 30 Maret dan selanjutnya adalah cuti bersama Lebaran sampai dengan 7 April 2025.
"Kami melihat bahwa tanggal 28 Maret hingga 30 Maret sepertinya agak sedikit menantang, mengingat kita hanya punya tiga hari untuk mengurai para pemudik dan rasanya waktunya sangat menantang," kata Dudy.
3. Koordinasi dengan kementerian lain
Dudy menjelaskan, sejak bulan lalu, dia telah mendatangi sejumlah kementerian untuk berkoordinasi, dalam rangka mempersiapkan angkutan Lebaran 2025.
Adapun beberapa kementerian yang dimaksud, antara lain Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian BUMN, Kementerian Agama, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Perdagangan, hingga Kementerian Dalam Negeri.
“Kemenhub perlu dukungan dari berbagai pihak untuk menyukseskan angkutan Lebaran 2025. Dengan koordinasi lintas instansi yang terjalin ini, diharapkan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran dengan selamat, nyaman, dan lancar,” tutur Dudy.
