Menyusuri Sejarah Emas: Dari Penemuan hingga Jadi Investasi

- Emas menjadi simbol kekayaan dan kekuasaan sejak lama, digunakan sebagai perhiasan, alat tukar, dan pelindung kekayaan.
- Penemuan emas dimulai dari Kerajaan Lydia di Asia Kecil, dipandang sakral oleh Yunani kuno dan suku Inca, serta digunakan sebagai alat tukar di Mesir.
Emas telah lama menjadi simbol kekayaan dan kekuasaan. Logam mulia ini dipakai sebagai perhiasan, alat tukar, hingga pelindung kekayaan. Namun, tidak banyak yang tahu bagaimana awal mula sejarah emas, dari siapa pertama kali menemukannya, hingga bagaimana peran emas berubah dari masa ke masa.
Penemuan emas terjadi sejak ribuan tahun lalu dan memiliki hubungan erat dengan perkembangan peradaban manusia. Emas bahkan pernah menjadi acuan utama dalam sistem keuangan dunia. Untuk lebih jelasnya, simak sejarah emas dalam lima fase penting berikut ini!
1. Sejarah penemuan emas di masa peradaban kuno

Emas pertama kali dikenali dan dimanfaatkan oleh Kerajaan Lydia yang berada di kawasan Asia Kecil, wilayah yang kini dikenal sebagai Turki. Logam ini dipakai sebagai bahan perhiasan dan dianggap sebagai simbol kemakmuran. Temuan tersebut kemudian menyebar ke peradaban-peradaban besar lainnya.
Dalam kepercayaan Yunani kuno dan budaya suku Inca, emas dipandang sebagai anugerah dari langit. Logam ini dijadikan bagian dari ritual keagamaan dan melambangkan sesuatu yang sakral. Keberadaannya sangat dihormati dan dijaga dengan penuh penghargaan.
Sekitar 1500 Sebelum Masehi (SM), bangsa Mesir mulai memanfaatkan emas sebagai alat tukar dalam kegiatan ekonomi. Sejak saat itu, logam mulia ini menjadi alat pembayaran yang sah di kalangan masyarakat. Bahkan, emas sering kali menjadi pemicu konflik dan perebutan kekuasaan.
2. Awal pertambangan emas di dunia dan penyebarannya

Sejarah mencatat tambang emas pertama kali muncul sekitar 4000 tahun SM. Pada masa itu, logam mulia ini diambil dari tepian sungai dan daerah dataran rendah dengan alat sederhana. Kawasan Asia Kecil dan Makedonia menjadi titik awal eksplorasi logam ini.
Bangsa Romawi kemudian memperkenalkan teknik penambangan yang lebih maju dan efisien. Mereka merancang alat yang memanfaatkan kekuatan air untuk mengekstrak emas dari tanah. Bahkan, wilayah pegunungan pun mulai digali demi mendapatkan hasil tambang yang lebih banyak.
Teknologi pertambangan ini terbukti bertahan lama dan bahkan dipakai ulang saat Demam Emas di California 1849. Seiring waktu, emas menyebar ke banyak wilayah melalui perdagangan internasional. Bangsa India dan China pun mulai memperdagangkan emas dalam sistem barter mereka.
3. Standar emas sebagai alat tukar resmi

Sekitar 3100 SM, Raja Menes dari Mesir memperkenalkan standar nilai tukar antara emas dan perak. Satu unit emas dianggap bernilai dua kali lipat dari perak. Aturan ini menjadi cikal bakal sistem pengukuran harga berbasis logam mulia.
Pada abad ke-7 SM, bangsa Lydia mencetak koin pertama yang terbuat dari campuran emas dan perak. Koin ini dikenal dengan sebutan electrum dan digunakan dalam perdagangan sehari-hari. Inovasi ini membawa kemakmuran dan menjadikan Lydia pusat ekonomi yang maju.
Koin emas dan perak kemudian menyebar luas ke berbagai wilayah seperti Afrika dan Eropa. Kerajaan Yunani dan Romawi turut menggunakan sistem ini dalam perdagangan internasional. Hal ini mengukuhkan emas sebagai alat tukar resmi yang diakui secara global.
4. Kejatuhan standar emas dan munculnya sistem moneter baru

Pada awal abad ke-20, banyak negara menggunakan emas sebagai dasar sistem keuangan mereka. Kala itu, uang kertas bisa ditukar langsung dengan emas melalui lembaga keuangan resmi. Namun, Perang Dunia I mengacaukan pasokan emas global dan memicu inflasi hebat.
Sebagian negara mencetak uang kertas tanpa disertai cadangan emas yang mencukupi. Akibatnya, stabilitas ekonomi terganggu dan kepercayaan masyarakat terhadap uang fiat mulai menurun. Kondisi ini mendorong negara-negara untuk meninggalkan standar emas secara perlahan.
Pada 1944, negara-negara sekutu sepakat dalam Perjanjian Bretton Woods untuk menjadikan dolar AS sebagai standar baru. Dolar dipilih karena Amerika memiliki dominasi cadangan emas dunia. Sistem ini bertahan hingga awal 1970-an sebelum digantikan sepenuhnya.
5. Peran emas sebagai investasi dan pelindung kekayaan pribadi

Walau tak lagi menjadi alat tukar resmi, emas tetap punya posisi strategis dalam sistem keuangan modern. Banyak orang memilih menyimpan emas sebagai cara mengamankan nilai harta mereka. Logam ini terkenal kuat dalam menghadapi gejolak ekonomi dan inflasi.
Emas dikenal sebagai aset yang relatif stabil dan cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, ia menjadi pilihan utama untuk investasi jangka panjang. Investor global memanfaatkannya sebagai sarana diversifikasi portofolio mereka.
Saat ini, investasi emas hadir dalam berbagai bentuk, dari emas fisik hingga versi digital. Berbagai platform dan aplikasi mempermudah masyarakat untuk menabung atau membeli emas. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, emas tetap menjadi pilihan favorit.
Itulah rangkaian sejarah emas dari awal penemuan hingga peran strategisnya di masa kini. Dari logam berharga yang dulu disembah, hingga kini digunakan untuk melindungi nilai kekayaan pribadi. Emas terus menjadi bagian penting dalam perjalanan ekonomi dunia dan kehidupan manusia modern.