Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250730-WA0009.jpg
Menko bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Intinya sih...

  • Minat AS investasi di industri semikonduktor Indonesia naik setelah perjanjian perdagangan

  • Pemerintah akan mendorong hilirisasi sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja

  • Pemerintah akan melakukan diversifikasi pasar ekspor dan memperluas akses ke pasar non-tradisional

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, minat investor Amerika Serikat terhadap pengembangan industri semikonduktor di Indonesia semakin besar setelah adanya kepastian kerja sama perdagangan.

“Dengan ditandatanganinya perjanjian perdagangan, Amerika sudah mulai tertarik untuk mendorong pengembangan semikonduktor di Indonesia. Saat ini, ekosistemnya tengah dipersiapkan,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Kantor DJP, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Menurutnya, langkah ini tidak hanya akan meningkatkan daya saing industri nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global. Oleh karena itu, pemerintah akan mendorong hilirisasi sumber daya alam, khususnya nikel dan bauksit, guna meningkatkan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja.

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa hilirisasi tetap menjadi strategi utama pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Langkah strategis lainnya adalah melakukan diversifikasi pasar ekspor dan mitra dagang untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional dengan memperluas akses ke pasar non-tradisional.

“Kita akan memperluas akses pasar ke Afrika dan Timur Tengah, serta memperkuat kerja sama dalam kerangka ASEAN, RCEP, BRICS, I-CA CEPA, dan I-EU CEPA,” tegasnya.

Pemerintah juga akan mendorong pengembangan ekosistem startup dan inovasi melalui berbagai insentif dan program pendukung, sekaligus memperkuat integrasi ekonomi digital dan kreatif di kawasan ASEAN melalui Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Selain itu, transisi energi juga menjadi fokus. Pemerintah akan meningkatkan produksi dalam negeri melalui modernisasi pertanian dan pengembangan energi terbarukan, untuk mengurangi ketergantungan impor serta meningkatkan ketahanan nasional.

Editorial Team