Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Modal Asing Rp32 Triliun Cabut dari RI selama Q3 2022

Ilustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) memperkirakan ada arus modal keluar (net outflow) pada investasi portofolio sebesar 2,1 miliar dolar AS atau setara Rp32,7 triliun (kurs Rp15.556 per dolar AS) pada kuartal III-2022 (Juli-September).

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan tekanan arus modal asing terus meningkat, karena pasar keuangan global masih menghadapi ketidakpastian.

"Tekanan dari sisi arus modal asing meningkat, terutama dalam bentuk investasi portofolio, seiring dengan tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global," kata Perry dalam konferensi pers hasil rapat dewan gubernur (RDG) BI, Kamis (20/10/2022).

1. BI pede kinerja Neraca Pembayaran Indonesia tetap positif

Ilustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Meski pasar keuangan global masih diselimuti ketidakpastian, Perry mengatakan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) masih sehat. Hal itu didorong kinerja ekspor nonmigas yang masih baik.

"Di tengah ketidakpastian di pasar keuangan global yang diprakirakan masih tinggi, kinerja NPI pada 2022 diprakirakan akan tetap terjaga dengan surplus transaksi berjalan dalam kisaran 0,4 sampai 1,2 persen dari PDB," ucap dia.

2. Kinerja neraca transaksi modal juga masih baik

Ilustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Tak hanya itu, meski terjadi net outflow di investasi portofolio, BI menilai kinerja neraca transaksi modal dan finansial masih baik, terutama dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA).

"Neraca transaksi modal dan finansial yang tetap solid, di tengah risiko berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global," tutur Perry.

3. Cadangan devisa RI dinilai masih aman

Ilustrasi Cadangan Devisa (IDN Times/Arief Rahmat)

BI juga menyampaikan posisi cadangan devisa Indonesia akhir September 2022 tercatat sebesar 130,8 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 5,9 bulan impor atau 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Menurut Perry, posisi itu masih cukup aman.

"Berada di atas standard kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us