Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Modus Penipuan CS Palsu, Waspadalah!

Ilustrasi penipuan melalui surel. (unsplash.com/Lindsey LaMont)

Jakarta, IDN Times - Ketika berurusan dengan layanan pelanggan atau customer service (CS), hampir semua orang cenderung menganggapnya sebagai sumber informasi terpercata dan dapat diandalkan.

Namun, hal itu justru memunculkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan posisi sebagai CS untuk melakukan tindakan penipuan.

Berikut ini beberapa modus penipuan yang sering dilakukan dengan menyamar sebagai CS palsu:

1. Telepon palsu dari bank atau institusi keuangan

ilustrasi penipuan (pexels.com/Tara Winstead)

Pelaku penipuan sering kali menelepon korban mereka dengan menggunakan nomor yang menyerupai nomor resmi bank atau institusi keuangan. Mereka mengaku sebagai customer service dan meminta informasi pribadi seperti nomor kartu kredit, PIN, atau informasi rekening bank.

Jika ini terjadi pada kamu, sebaiknya kamu buru-buru tutup teleponnya. Sebab, pihak bank tidak pernah menanyakan informasi-informasi rahasia tersebut lewat sambungan telepon.

2. Email atau pesan teks palsu

Ilustrasi Penipuan SMS pesan teks palsu atau konsep phishing (istockphoto.com/B4LLS)

Lewat email atau pesan teks, pelaku penipuan mengirimkan pesan yang menyerupai komunikasi resmi dari perusahaan tertentu. Mereka meminta korban untuk mengklik tautan yang mengarah ke situs web palsu atau untuk membagikan informasi pribadi.

Jika kamu mengalami hal tersebut maka sebaiknya kamu langsung melaporkan email atau nomor yang mengirim pesan teks sebagai spam atau sampah. Hal itu bisa menjadi upaya kamu mencegah kejadian sama berulang.

3. Kloning situs web

Ilustrasi penipuan phisisng. (freepik.com/rawpixel.com)

Pelaku penipuan menciptakan situs web palsu yang menyerupai situs resmi perusahaan atau lembaga tertentu.

Mereka mengarahkan korban untuk memasukkan informasi pribadi, seperti login ID atau data keuangan yang kemudian bisa disalahgunakan.

4. Penawaran pelayanan atau produk tidak resmi

ilustrasi penipuan (freepik.com/ freepik)

Penipu sering kali mengklaim bahwa mereka dapat memberikan layanan atau produk dengan harga diskon jika memenuhi syarat yang menggiurkan.

Mereka atau para CS palsu itu biasanya meminta pembayaran di muka atau informasi kartu kredit. Namun, ketika data itu diberikan, mereka tidak pernah memberikan barang atau layanan yang dijanjikan dan justru menyalahgunakan uang atau informasi darimu.

5. Pemintaan pembayaran melalui metode tertentu

Ilustrasi pelaku scam *pixabay

Penipu juga bisa menghubungi korban dan mengklaim bahwa ada masalah dengan akun atau layanan tertentu.

Setelah itu, mereka meminta pembayaran segera melalui transfer bank, kartu prabayar, atau mata uang kripto sebagai cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.

6. Meminta akses jarak jauh ke perangkat

Ilustrasi penipuan (Dok. paypal)

Dalam beberapa kasus, penipu mengklaim bahwa mereka perlu mengakses perangkat korban dari jarak jauh untuk memperbaiki masalah.

Hal ini sering kali digunakan untuk mencuri informasi pribadi atau menginstal perangkat lunak berbahaya pada perangkat milikmu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Jumawan Syahrudin
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us