Harga Minyak dan Cabai Tinggi, Megawati Bilang ke Jokowi: Aneh Betul!

Megawati sebut kenaikan harga bahan pokok masalah klasik

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyinggung soal mahalnya harga cabai, minyak goreng, dan bawang merah di HUT ke-49 PDI Perjuangan. Dia meminta Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk membayangkan apa yang dirasakan masyarakat.

"Bayangkan rakyat itu sampai hari ini, Pak Jokowi, bayangkan, saya kan sering lihat kemarin harga cabai sekian, harga minyak goreng sekian, harga bawang merah sekian, aneh betul, kok klasik amat, 76 tahun merdeka masa sih begitu aja, di mana ya salahnya, ini autokritik," ujar Megawati dalam pidato politiknya yang disiarkan di kanal YouTube PDI Perjuangan, Senin (10/1/2022).

Baca Juga: Kepala BRIN: Kehadiran Megawati Bisa untuk Dukungan Anggaran di DPR 

1. Singgung pengalamanannya saat menjadi anggota DPR

Harga Minyak dan Cabai Tinggi, Megawati Bilang ke Jokowi: Aneh Betul!Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan pers usai pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019). Megawati Soekarnoputri terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2019-2024 (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Megawati mengatakan masalah harga bahan pokok naik sudah lama terjadi sejak dia menjadi anggota DPR. Menurutnya, pengalaman turun ke lapangan mengecek harga bahan pokok sudah seperti makan, dilakukan setiap hari.

"Kenapa dan kenapa, jadi itu menurut saya, pengalaman saya seperti makan nasi tiap hari, tapi kok sampai hari ini masih klasik, sebetulnya ada apa ya?," katanya.

Baca Juga: Lagi-lagi Megawati Diisukan Meninggal, PDIP Bakal Ambil Langkah Hukum

2. Pedasnya harga cabai dongkrak inflasi di Desember 2021

Harga Minyak dan Cabai Tinggi, Megawati Bilang ke Jokowi: Aneh Betul!Ilustrasi Minyak Goreng. (IDN Times/Sunariyah)

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono pada Senin (3/1/2022) melaporkan bahwa pada Desember 2021 terjadi inflasi 0,57 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Dibandingkan Desember 2020 (year-on-year/yoy), inflasi tercatat sebesar 1,87 persen.

Menurut Margo, jika dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, andil terbesar dalam inflasi di bulan Desember ini berasal dari kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau.

“Pada kelompok ini memberikan andil sebesar 0,41 persen. Jadi makanan, minuman dan tembakau ini memberikan andil 0,41 persen terhadap inflasi Desember yang sebesar 0,57 persen," katanya.

3. Cabai rawit dorong kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau

Harga Minyak dan Cabai Tinggi, Megawati Bilang ke Jokowi: Aneh Betul!ilustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, Margo mengatakan bahwa cabai rawit menjadi komoditas yang punya andil besar terhadap inflasi di Desember 2021.

“Cabe rawit ini memberikan andil sebesar 0,11 persen, kemudian diikuti minyak goreng,” katanya. Selain itu, minyak goreng juga memberikan andil sebesar 0,08 persen, lalu disusul telur ayam ras sebesar 0,05 persen.

Selain makanan, minuman dan tembakau, indikator lain yang memberikan dorongan besar pada kenaikan inflasi di bulan Desember adalah kelompok pengeluaran untuk transportasi. “Ini memberikan andil terhadap inflasi di Desember sebesar 0,07 persen,” kata Margo.

Ia menyebut inflasi ini lebih disebabkan karena kenaikan tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,06 persen.

“Jadi transportasi memberikan andil sebesar 0,07 persen tetapi kalau kita lihat di dalamnya itu lebih disebabkan karena kenaikan tarif angkutan udara di mana andilnya terhadap inflasi sebesar 0,06 persen,” jelasnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya