Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

OJK Ungkap Ruang Penurunan Suku Bunga Kredit Masih Terbatas

Ilustrasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan). (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • OJK memantau perkembangan terkini terkait suku bunga kredit bank yang masih terbatas untuk penurunan tahun ini.
  • Bank dapat menurunkan suku bunga pada kredit modal kerja atau konsumtif dengan repricing time singkat.

Jakarta, IDN Times - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, ruang untuk penurunan suku bunga kredit bank pada tahun ini masih terbatas.

Meskipun ekspektasi pasar terhadap kondisi higher for longer mulai menurun, namun kebijakan moneter global masih dalam mode ketat dengan proyeksi Federal Reserve (the Fed) menurunkan Fed Fund Rate (FFR) hanya satu kali pada tahun ini. Oleh karena itu, OJK akan terus memantau berbagai perkembangan terkini.

"Dengan demikian, ruang penurunan suku bunga kredit masih terbatas khususnya pada tahun 2024, apalagi di tengah nilai tukar yang masih mengalami pelemahan,” kata Dian di Jakarta, Selasa (16/7/2024).

1. Bila ada penurunan suku bunga kredit akan berlaku pada kredit modal kerja

Ilustrasi pelayanan publik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jika terdapat ruang bagi bank untuk menurunkan suku bunga, maka kebijakan itu akan berlaku pada kredit yang memiliki repricing time yang lebih singkat, seperti kredit modal kerja atau kredit konsumtif jangka pendek.

“Per posisi Mei 2024, terdapat penurunan suku bunga pada kredit modal kerja maupun kredit konsumtif, dibandingkan dengan suku bunga kredit tahun sebelumnya meskipun dengan magnitude yang tergolong kecil, kurang dari 50 bps (basis poin),” tutur dia.

3. Kondisi suku bunga kredit masih stabil

Ilustrasi Suku Bunga (IDN Times/Aditya Pratama)

Dian menggarisbawahi kondisi suku bunga kredit yang stabil atau cenderung menurun juga akan berdampak pada kemampuan maupun kapabilitas debitur, sehingga kualitas kredit dapat lebih terjaga.

Sementara itu, Dian menuturkan, kenaikan suku bunga global berdampak pada meningkatnya daya tarik kredit perbankan domestik bagi korporasi domestik.

3. Dampak naiknya suku bunga global

Ilustrasi Suku Bunga (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut dia, peningkatan suku bunga global ditambah dengan fluktuasi nilai tukar, menyebabkan mahalnya biaya dana dari luar negeri bagi korporasi.

"Dari sisi fungsi intermediasi, hal ini berdampak positif bagi pertumbuhan kredit perbankan Indonesia utamanya dari sisi kredit produktif karena dari daya tarik kredit perbankan domestik akan semakin menarik bagi korporasi domestik," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us