Jakarta, IDN Times - Tahukah kamu, sektor farmasi ternyata bisa menjadi salah satu industri yang bisa memberikan keuntungan. Buktinya, tiga orang terkaya di Indonesia adalah mereka yang menjalankan bisnis obat.
Sektor farmasi bergerak stabil mengikuti situasi yang tengah terjadi. Para pemilik perusahaan farmasi pun masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia.
Siapa sajakah mereka? Berikut ini daftar tiga orang terkaya di Indonesia yang kaya dari bisnis obat, sebagaimana dilansir Forbes.
Dalam data Forbes 2023, keluarga Setiawan masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia dari bisnis farmasi dan obat. Harta kekayan keluarga ini mencapai 4,3 miliar dolar AS atau setara Rp65,3 triliun dan menduduki peringkat 13 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2023 versi Forbes.
Keluarga Setiawan mengendalikan perusahaan farmasi Kalbe Farma yang didirikan mendiang Boenjamin Setiawan dan saudara-saudaranya pada 1966.
Ada beberapa obat produksi Kalbe Farma di antaranya, Komix, Woods, Entrostop, Procold, Fatigon, Promag, Mixagrip hingga Extra Joss. Kalbe Farma menjual produknya di 43 negara di Asia, Australia, Eropa, dan Amerika Selatan.
Keluarga Setiawan juga mengendalikan Mitra Keluarga Karyasehat yang mengoperasikan jaringan 29 rumah sakit di Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Irwan Hidayat merupakan pemilik perusahaan PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). SIDO sebagai perusahaan jamu terbesar di Indonesia. Kini, harta kekayaannya mencapai 1,08 miliar dolar AS atau setara Rp16,4 triliun dan menduduki peringkat 44 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2023.
Perusahaan yang diperdagangkan secara publik ini memiliki pangsa pasar jamu Indonesia sebesar 43 persen. Merek terbesarnya Tolak Angin mengobati batuk, pilek, dan pencernaan.
Keluarga Hidayat telah melebarkan sayap ke bisnis perhotelan dengan tiga hotel di Pulau Jawa dan sebuah perusahaan manajemen hotel. Sedangkan, adik Irwan, David Hidayat menjabat sebagai presiden direktur Sido Muncul.
Keluarga tersebut menjual 21 persen saham kepada Affinity Equity Partners yang berkantor pusat di Jakarta pada tahun 2021. Perusahaan tersebut masih mengendalikan perusahaan tersebut.
Sementara itu, Kartini Muljadi merupakan pemilik dan pendiri PT Tempo Scan Pacific. Perusahaan ini bergerak di bidang farmasi dan consumer goods. Beberapa produk farmasi yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat dari PT Tempo Scan Pacific Tbk, di antaranya Bodrex, Hemaviton, Oskadon, Neo Rheumacyl, dan lain-lain.
Kartini Muljadi pernah masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada 2021. Saat itu kekayaannya mencapai 695 juta dolar AS atau setara Rp10,5 triliun dan menduduki peringkat 50 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada 2021.