Pasar masih memantau negosiasi dagang AS-Uni Eropa
Pasar cermati rangkaian rilis data ekonomi global
Penguatan rupiah diproyeksikan akan berlanjut
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam penutupan perdagangan Kamis (24/7/2025) sore.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada di level Rp16.295 per dolar AS dalam penutupan perdagangan, menguat 8 poin atau 0,05 persen dibanding penutupan sebelumnya di Rp16.303.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pelaku pasar saat ini memantau perkembangan perundingan perdagangan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa (UE).
"Pasar memantau perkembangan perundingan perdagangan AS-Uni Eropa, menyusul kesepakatan tarif Presiden Donald Trump dengan Jepang," ujarnya.
Ibrahim mengungkapkan, dua diplomat Uni Eropa menyampaikan kedua pihak tengah bergerak menuju kesepakatan dagang yang mencakup tarif dasar sebesar 15 persen untuk barang-barang dari Eropa.
Kesepakatan tersebut juga memungkinkan pengecualian tarif, dan dinilai berpotensi membuka jalan bagi perjanjian perdagangan berskala besar lainnya.
Ibrahim menyebut fokus pasar tertuju pada laporan mingguan klaim pengangguran awal dari AS, serta data Indeks Manajer Pembelian (PMI) dari Amerika Serikat, Zona Euro, dan Inggris.
"Investor mencermati tanda-tanda ketahanan atau pelemahan ekonomi global," sebut Ibrahim.
Data itu akan mencerminkan kondisi sektor manufaktur dan jasa pada Juli, dan memberikan gambaran tentang ketahanan atau pelemahan ekonomi global. Hasil rilis tersebut dapat memengaruhi arah kebijakan suku bunga masing-masing negara.
Ibrahim mencatat, rupiah sempat menguat 25 poin sebelum akhirnya ditutup menguat 8 poin di level Rp16.295 per dolar AS.
Untuk perdagangan Jumat (25/7/2025), dia memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun cenderung menguat, dengan kisaran pergerakan berada di antara Rp16.240 hingga Rp16.300 per dolar AS.