Pastikan Tidak Ada PHK Massal, Begini Klarifikasi Gudang Garam

- Gudang Garam pastikan tidak ada PHK massal, melainkan proses pelepasan karyawan lewat program pensiun normal dan dini.
- LTanggapan Gudang Garam terhadap lemahnya daya beli industri tembakau, dengan meluncurkan varian produk baru dan berinovasi dengan produk yang sesuai dengan kondisi pasar.
- Laba Gudang Garam merosot tajam pada paruh pertama 2025, hanya Rp117,16 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp925,51 miliar.
Jakarta, IDN Times - Manajemen memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja alias PHK massal di PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Hal tesebut sekaligus membantah isu yang viral di media sosial beberapa waktu belakangan ini.
Alih-alih PHK massal, Gudang Garam melakukan proses pelepasan karyawan lewat program pensiun normal dan pensiun dini. Selain itu, sebagian karyawan juga telah sampai batas kontrak kerjanya di Gudang Garam.
"Berkenaan dengan pemberitaan mengenai PHK massal terhadap ratusan karyawan, dengan ini kami sampaikan bahwa sebenarnya yang terjadi bukan PHK massal, melainkan proses pelepasan 309 karyawan secara normatif melalui melalui mekanisme pensiun normal dan pensiun dini secara sukarela, serta berakhirnya kontrak kerja sesuai batas waktu kontrak kerja," tutur Direktur & Corporate Secretary Gudang Garam, Heru Budiman dikutip dari keterbukaan informasi di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/9/2025).
1. Tanggapan Gudang Garam terhadap lemahnya daya beli industri tembakau

Dalam keterangan yang sama, Heru juga turut menjelaskan sejumlah upaya dan langkah Gudang Garam untuk menghadapi lesunya daya beli industri tembakau.
"Perseroan telah meluncurkan beberapa varian produk baru pada tahun 2024 sebagai upaya penyesuaian terhadap kondisi lesunya daya beli konsumen di tengah tingginya cukai rokok dan semakin maraknya produk rokok yang tidak memenuhi ketentuan cukai dengan harga jauh lebih murah," ujar Heru.
Heru menambahkan, Gudang Garam juga akan terus berusaha berinovasi dengan produk-produk yang lebih sesuai dengan kondisi pasar.
2. Laba Gudang Garam merosot pada paruh pertama 2025

Gudang Garam merasakan betul tekanan terhadap industri rokok yang terjadi seiring dengan naiknya cukai rokok. Kondisi itu dapat dilihat dari laba perseroan yang menurun tajam pada paruh pertama 2025.
Mengutip laporan keuangan Gudang Garam per Juni 2025, laba bersih perusahaan rokok yang berbasis di Kediri, Jawa Timur tersebut hanya Rp117,16 miliar pada semester I-2025.
Capaian itu anjlok 87,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp925,51 miliar.
3. Perolehan laba Gudang Garam dalam 10 tahun terakhir

Gudang Garam sejatinya mencatatkan kinerja laba cukup apik dalam 10 tahun terakhir. Namun, angkanya mulai merosot tajam sejak 2023 ke 2024, yakni dari triliunan rupiah menjadi miliaran rupiah.
Berikut ini daftar kinerja laba Gudang Garam dalam 10 tahun terakhir dikutip dari Laporan Tahunan perseroan:
2016: Rp,6,67 triliun
2017: Rp7,75 triliun
2018: Rp7,79 triliun
2019: Rp10,8 triliun
2020: Rp7,64 triliun
2021: Rp5,6 triliun
2022: Rp2,78 triliun
2023: Rp5,32 triliun
2024: Rp980,8 miliar
2025: Rp117,16 miliar