Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pelajaran dari Jack Ma: Bisnis Butuh Sentuhan Perempuan

Jack Ma (Rico Shen, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Apa yang bikin sebuah bisnis benar-benar kuat? Modal besar? Teknologi canggih? Atau strategi yang luar biasa? Jawabannya bisa beragam, tapi bagi Jack Ma, ada satu faktor yang tak boleh diabaikan yaitu perempuan.

Ya, pendiri Alibaba ini percaya bahwa perempuan punya kekuatan unik yang bisa membawa bisnis ke level lebih tinggi. Bukan sekadar soal inklusivitas, tapi lebih ke cara berpikir, kepedulian, dan kemampuan beradaptasi yang luar biasa.

Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari cara Alibaba memberdayakan perempuan? Yuk, kita bahas lebih dalam!

1. Perempuan di Alibaba: bukan sekadar angka

Logo Alibaba (Mfn, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Dilansir dari CNBC Internasional, Jack Ma pernah mengatakan bahwa salah satu secret sauces Alibaba adalah keberadaan banyak perempuan di dalamnya. Tak main-main, 47 persen dari seluruh karyawan Alibaba adalah perempuan, bahkan 33 persen di antaranya menduduki posisi senior.

Menurut Ma, perempuan memiliki keunggulan dalam berpikir untuk kepentingan orang lain, yang menjadi kunci dalam bisnis e-commerce. Dalam dunia yang semakin kompetitif, pendekatan berbasis empati ini ternyata memberikan keunggulan tersendiri bagi Alibaba.

2. Perempuan dan keunggulan dalam beradaptasi

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Los Muertos Crew)

Dalam berbagai kesempatan, Ma mengatakan bahwa perempuan lebih cepat beradaptasi dibandingkan laki-laki. Ia melihat bahwa dunia bisnis selalu berubah, dan mereka yang mampu beradaptasi akan bertahan lebih lama.

Ia bahkan membandingkan bagaimana laki-laki cenderung lebih kaku dalam menghadapi perubahan, sementara perempuan lebih fleksibel dan inovatif. Ini membuat mereka unggul dalam menghadapi tantangan bisnis yang dinamis.

3. Peran perempuan dalam teknologi dan inovasi

ilustrasi seorang perempuan sedang merencanakan strategi bisnis (pexels.com/Christina Morillo)

Siapa bilang dunia teknologi hanya didominasi oleh laki-laki? Di Alibaba, perempuan memegang peran penting dalam pengembangan produk dan layanan. Data menunjukkan bahwa 30 persen staf teknis Alibaba adalah perempuan, sementara 51 persen desainer dan product tester juga berasal dari kalangan perempuan.

Menariknya, perempuan di Alibaba tak hanya terlibat dalam teknologi, tetapi juga dalam menciptakan pengalaman terbaik bagi pengguna. Menurut Ma, ketika laki-laki berbisnis, mereka lebih fokus pada angka. Sedangkan perempuan lebih memikirkan pengalaman pelanggan, sesuatu yang sangat penting dalam dunia digital.

4. Kepemimpinan perempuan dan masa depan bisnis

ilustrasi perempuan menjadi sosok pemimpin (pexels.com/Yusuf Timur Çelik)

Ma juga menyoroti betapa pentingnya memiliki lebih banyak pemimpin perempuan. Menurutnya, dunia butuh lebih banyak perempuan di posisi kepemimpinan, baik di perusahaan maupun di pemerintahan. Ia bahkan berharap suatu hari nanti Sekretaris Jenderal PBB akan dijabat oleh seorang perempuan.

Bagi Ma, keberhasilan Alibaba dalam merangkul perempuan bukan hanya soal angka atau strategi bisnis, melainkan juga tentang menciptakan dunia yang lebih baik.

5. Perempuan sebagai kunci keseimbangan dalam dunia bisnis

ilustrasi sukses (pexels.com/Tira Miroshnichenko)

Pada akhirnya, kesuksesan Alibaba membuktikan bahwa dunia bisnis butuh keseimbangan. Kepemimpinan perempuan bukan sekadar tren, melainkan sebuah kebutuhan nyata. Perusahaan yang ingin berkembang di era digital perlu memahami bahwa perempuan bukan hanya pekerja, tapi juga inovator, pemimpin dan pembawa perubahan.

Jadi, bagi siapa pun yang ingin membangun bisnis yang kuat dan berkelanjutan, mungkin sudah saatnya mengikuti jejak Alibaba: libatkan lebih banyak perempuan, dengarkan perspektif mereka, dan saksikan bagaimana bisnis bisa tumbuh lebih besar dari yang pernah dibayangkan.

“Laki-laki bisa menjadi segalanya, tapi tanpa perempuan, mereka bukan apa-apa… Saya berharap di akhirat nanti, saya bisa menjadi perempuan yang baik sehingga saya bisa berkontribusi bagi dunia,” tutup Ma, dikutip dari Vulcan Post.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bagus Samudro
EditorBagus Samudro
Follow Us