Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengamat: Alasan Arsjad Rasjid Langgar AD/ART Kadin Tak Logis

Ketum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Pakar Ekonomi, Anthony Budiawan, menilai alasan pergantian kepemimpinan Kadin Indonesia di luar jadwal, seperti musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) karena Arsyad Rasyid melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) tidak masuk akal.

Anthony mengatakan situasi pergantian pemimpin Kadin Indonesia melalui munaslub tidak terjadi, saat Rosan Roeslani menjadi tim sukses Joko "Jokowi" Widodo pada Pilpres 2019.

"Alasan bahwa Arsjad Rasjid telah melanggar AD/ART Kadin tidak masuk akal dan mengada-ada. Karena hal tersebut tidak berlaku bagi Rosan Roeslani yang menjadi Timses Jokowi pada 2019," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Minggu (15/9/2024).

1. Tercium kuat aroma politik

Menkumham Supratman Andi Agtas; Kepala Badan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kadin Bambang Soesatyo; Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie (IDN Times/Dini S)

Anthony menilai, pergantian kepemimpinan di luar jadwal seperti Munaslub, menunjukkan ada permasalahan serius di Kadin.

"Dalam hal 'kudeta' Arsjad Rasjid dari ketua umum Kadin melalui Munaslub sangat kuat tercium aroma politik. Siapa pun dapat melihat dan merasakannya," ujar dia.

2. Rosan Roeslani aman saat jadi Timses Jokowi

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani. (dok. Kementerian Investasi/BKPM)

Anthony mengungkapkan aroma politik tersebut terlihat nyata, karena posisi ketua umum Kadin sebelumnya, Rosan Roeslani, aman-aman saja saat terlibat dalam tim sukses Jokowi pada Pilpres 2019.

"Rosan Roeslani saat itu juga terlibat di tim sukses Jokowi pada kampanye Pilpres 2019 aman-aman saja, tidak pengaruh pada masa jabatannya. Tidak dimunaslubkan," katanya.

 

3. Ganjar kalah Arsjad Rasjid disebut langsung dikudeta

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Selain itu, kata Anthony, Rosan bahkan diberikan hadiah menjadi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, dan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Semua itu dimungkinkan karena Jokowi menang Pilpres 2019.

"Sedangkan Ganjar Pranowo yang didukung Arsjad Rasjid sebagai Ketua timses, kalah dalam Pilpres 2024. Maka itu Arsjad Rasjid langsung dikudeta," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Dini Suciatiningrum
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us