Pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma Pindah ke Anak Usaha Lion Air

Jakarta, IDN Times - TNI AU resmi memindahkan pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma dari tangan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II ke anak usaha Lion Air Group, PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS).
"Berdasarkan rapat pada tanggal 20 Juli 2022 antara TNI AU, PT Angkasa Pura (AP) II, dan PT Angkasa Transportindo Selaras (PT ATS) sepakat melaksanakan serah terima pengelolaan lahan 21 hektare di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma Indan Gilang Buldansyah dalam pernyataan resmi yang diterima IDN Times, Jumat (22/7/2022).
Adapun perpindahaan pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma dilakukan TNI AU berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung Nomor 57/PK/Pdt/2015.
1. AP II keluar dari Bandara Halim Perdanakusuma

Indan pun menjelaskan, berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung Nomor 57/PK/Pdt/2015, pihaknya memiliki kewajiban menyerahkan penguasaan lahan seluas 21 hektare dan atau apa saja yang berdiri di atasnya kepada PT ATS.
Sementara AP II memiliki kewajiban untuk menyerahkan pengelolaan lahan 21 hektare atau apa saja yang berdiri di atasnya untuk dimanfaatkan PT ATS.
"Selanjutnya PT AP II sebagai pihak yang selama ini melaksanakan pengelolaan operasional Bandara Halim Perdanakusuma akan keluar dari kawasan Bandara Halim Perdanakusuma," ujar Indan.
2. TNI AU tegaskan tidak ada penyerahan aset kepada PT ATS

Indan menegaskan, perpindahaan pengelolaan dari AP II ke ATS tidak melibatkan penyerahan aset Bandara Halim Perdanakusuma.
Hal tersebut hanya penyerahan penguasaan dan pengelolaan aset seluas 21 hektare untuk dimanfaatkan oleh PT ATS dengan tidak mengubah status kepemilikan aset tersebut.
"Aset seluas 21 hektare tidak beralih ke pihak manapun, tetapi tetap merupakan BMN, dalam hal ini TNI AU. Di atas lahan 21 hektare saat ini terdapat appron, terminal penumpang, dan area parkir yang selanjutnya akan dioperasionalkan PT ATS," tutur Indan.
3. Perpindahan pengelolaan tidak mengganggu aktivitas penerbangan

Sementara itu, perpindahan pengelolaan tersebut tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma.
Hal itu juga lantaran saat ini bandara tersebut tengah dalam masa revitalisasi.
"Keluarnya AP II dari wilayah Bandara Halim Perdanakusuma tidak mengganggu pelayanan penerbangan karena sejak Januari 2022 Halim Perdanakusuma sedang menjalani program revitalisasi dan tidak ada aktivitas penerbangan. Bandara akan dibuka kembali pada September 2022," papar Indan.