Pengusaha Sepatu Indonesia Menanti Kepastian Tarif Trump

- Industri sepatu RI berharap tarif AS dipangkas agar bisa bersaing dengan Vietnam
- Pengusaha masih menunggu aturan teknis terkait pemangkasan tarif resiprokal Trump
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan pemangkasan tarif resiprokal untuk produk asal Indonesia.
Dari semula 32 persen, kini menjadi 19 persen. Namun, dalam dokumen yang diterima IDN Times, tarif 19 persen itu baru diberikan untuk komoditas elektronik, tekstil, dan minyak kelapa sawit (palm oil).
Wakil Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Budiarto Tjandra, mengatakan, pihaknya masih menanti kepastian mengenai tarif yang dikenakan pada produk alas kaki (footwear).
"Kita masih menunggu dari pemerintah Indonesia sendiri konfirmasinya seperti apa," kata Budiarto saat dihubungi IDN Times, Rabu (16/7/2025).
1. Bisa bersaing lagi dengan Vietnam

Bagi industri persepatuan Indonesia, ekspor ke AS merupakan bisnis krusial. Sebab, pangsa ekspor alas kaki Indonesia ke AS mencapai 35 persen.
Menurut Budiarto, jika produk alas kaki juga dipangkas tarifnya menjadi 19 persen, maka Indonesia bisa berkompetisi lagi dengan kompetitor, yakni Vietnam.
"Ya, buat industri sepatu, kemarin kan Vietnam 20 persen, seenggaknya ya seimbang lagi lah dengan Vietnam karena kompetitor kita terutama Vietnam, ya," tutur Budiarto.
2. Menanti aturan teknisnya

Budiarto mengatakan, pihaknya masih menunggu aturan teknis dari pengenaan tarif resiprokal itu.
"Pasti kan ada nanti aturan-aturan yang seperti bagaimana klasifikasi, transhipment, dan sebagainya, itu nanti gimana kita belum tahu," ujar dia.
3. Berharap tak dikenakan tarif resiprokal

Budiarto mengatakan, selama ini ekspor alas kaki ke AS sudah dikenakan tarif most favored nation (MFN) yang ditetapkan Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO).
Meski sulit, namun Aprisindo berharap ekspor alas kaki ke AS bisa bebas dari tarif resiprokal Trump.
"Kalau memungkinkan ya tidak ada resiprokal tarif ini lah ya kalau harapannya," kata dia.