Penumpang di Pelabuhan Makassar Naik 139 Persen di Libur Nataru

28 Des 2022, 16:20 WIB

KM Dharma Kencana VII bersandar di dermaga Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Makassar, IDN Times - Jumlah penumpang naik dan turun di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) di periode libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Berdasarkan data Posko Nataru Pelabuhan Makassar, jumlah penumpang naik (berangkat) di periode 18 Desember hingga 27 Desember 2022 mencapai 14.071 orang, naik 139,36 persen dari periode yang sama di tahun lalu yakni hanya 5.856 orang.

Kemudian, jumlah penumpang turun (tiba) mencapai 16.537 orang, naik 107,57 persen dari periode yang sama di tahun lalu yakni 16.537 orang.

Jumlah penumpang diprediksi akan melonjak mendekati Tahun Baru 2023, yang diperkirakan pada Kamis (29/12) dan Jumat (30/12) besok.

1. Arus balik di Pelabuhan Makassar akan berlangsung lebih lama

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Djoko Sasono (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dibandingkan moda transportasi lainnya, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Djoko Sasono mengatakan, periode arus balik di pelabuhan akan berlangsung lebih lama, termasuk di Pelabuhan Makassar.

Untuk mengantisipasi arus mudik dan juga arus balik selama periode libur Nataru ini, Djoko meminta otoritas bandara menyiapkan fasilitas-fasilitas tambahan yang diperlukan penumpang.

"kita juga sudah mengingatkan supaya menyediakan tambahan fasilitas seperti mobile toilet segala macam disediakan. Juga kebutuhan lainnya lainnya yang istilahnya apabila dibutuhkan pada saat terjadi hal-hal seperti penumpukan itu," kata Djoko di Pelabuhan Makassar, Rabu (28/12/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Otoritas Pelabuhan Makassar, Hernadi Tri Cahyanto mengatakan untuk puncak arus balik libur Nataru diperkirakan terjadi pada 13 Januari 2022.

"Kalau yang sebelum Natal kemarin di tanggal 23 itu, di mana itu memang ekstrem-ekstremnya cuaca. Kalau prediksi kami nanti sekitar tanggal 13 Januari itu baru puncak (arus balik)," tutur Hernadi.

2. Apabila ada cuaca ekstrem kapal tak boleh berlayar

Kepala Otoritas Pelabuhan Makassar, Hernadi Tri Cahyanto (kiri), dan Kepala Syahbandar Utama Pelabuhan Makassar, Capt. Barlet (kanan). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Meski begitu, Hernadi mengatakan prediksi puncak arus balik bisa saja berubah, melihat kondisi cuaca. Sebab, belakangan ini terjadi cuaca buruk yang menyebabkan kapal tak bisa berangkat atau bersandar tepat waktu.

"Kita lihat juga karena ini kemarin kan cuacanya tidak terlalu ekstrem data yang kemarin itu. Kalau cuaca ekstrem mungkin akan kita lihat kembali," ujar Hernadi.

Kepala Syahbandar Utama Pelabuhan Makassar, Capt. Barlet mengatakan saat cuaca ekstrem, maka kapal-kapal tak diizinkan untuk berlayar. Dia memastikan, kondisi cuaca akan terus dipantau demi keselamatan kapal laut dan penumpang.

"Dengan ekstremnya cuaca ini, kalau tidak memungkinkan kapal itu berangkat, keberangkatannya kami tunda," tutur Barlet.

3. Penumpang tak boleh bertumpuk di pelabuhan

Penumpang menunggu keberangkatan kapal di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Kembali ke Djoko, dia mengatakan apabila terjadi keterlambatan (delay) pada keberangkatan kapal, maka penumpang yang menunggu harus diawasi. Dia meminta agar disediakan fasilitas tambahan agar penumpang tak menumpuk di pelabuhan.

"Di dalam SOP-nya sudah ada. Yang sudah onboard ya tentu saja dikelola semampunya nanti oleh perusahaan. Biasanya supaya tidak terjadi penumpukan di pelabuhan, yang sudah onboard tetap onboard," kata Djoko.