Penumpang KRL di Stasiun yang Terhubung LRT Naik 35 Persen
Jakarta, IDN Times - PT KAI Commuter atau KCI mencatat adanya lonjakan penumpang di Stasiun Sudirman dan Stasiun Cawang selama LRT Jabodebek beroperasi normal. VP Corporate Secretary KCI, Anne Purba, bahkan menyebut lonjakan penumpang di Stasiun Sudirman bisa mencapai 35 persen, terutama di jam sibuk alias rush hour.
"Konektivitas antara LRT sampai ke Sudirman, yang biasanya 24 ribu itu bisa lebih dari 30 ribu kami layani dalam satu hari. Bahkan, di jam-jam sibuk, kami lihat in average itu 30-35 persen naik," kata Anne di kantor KCI, Jakarta, Senin (6/11/2023).
1. Kenaikan jumlah penumpang di Stasiun Cawang mencapai 15 persen
Sementara di Stasiun Cawang, kenaikan jumlah penumpang mencapai 15 persen. Anne mengatakan, pihaknya sudah memprediksi jumlah penumpang KRL akan naik saat LRT Jabodebek beroperasi.
"Kemudian, di Stasiun Cawang yang terkoneksi ke Cikoko ini juga mengalami kenaikan di 12-15 persen. Artinya dengan konektivitas yang dibangun juga pengaruhi volume KRL untuk okupansi penumpang kami," ujar Anne.
2. Jumlah penumpang KRL bisa naik lagi
Selain LRT Jabodebek, KCI juga memprediksi jumlah penumpang KRL akan meningkat kembali setelah Stasiun Manggarai terhubung dengan LRT Jakarta.
Rel LRT Jakarta memang akan diperpanjang ke Manggarai dari Stasiun Velodrome, yakni melalui proyek LRT Jakarta Fase 1B.
"Nah, perubahan juga yang Velodrome ke Manggarai, ini juga diteruskan," tutur Anne.
3. KCI layani 950 ribu penumpang per hari
Saat ini, dengan adanya konektivitas dengan LRT Jabodebek, KCI mencatatkan jumlah penumpang bisa mencapai 950 ribu pengguna per hari.
"Volume penumpang tertinggi pada saat itu sudah lebih dari 950 ribu per harinya," tutur Anne.
