Pertamina Jajaki Peluang Merger Pelita Air dan Garuda Indonesia

- Pertamina akan fokus pada bisnis inti migas dan energi terbarukan
- Usaha di luar bisnis inti akan dilepas atau dilakukan spin off
- Pertamina akan mengikuti roadmap Danantara untuk unit usaha di luar sektor energi
Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) berencana melakukan penyesuaian bisnis dengan menjajaki penggabungan Pelita Air, maskapai penerbangan yang dimiliki Pertamina, ke dalam Garuda Indonesia.
"Untuk airline kami kita sedang penjajakan awal untuk penggabungan dengan Garuda Indonesia," kata Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI pada Kamis, dikutip Jumat (12/9/2025).
1. Fokus pada bisnis utama migas dan energi terbarukan

Pertamina akan lebih fokus pada bisnis inti, yakni minyak dan gas (migas) serta energi terbarukan. Langkah itu diambil agar perusahaan bisa lebih efisien dalam menjalankan mandat sebagai BUMN energi.
"Pertamina akan lebih fokus kepada core bisnis Pertamina pada bidang oil and gas dan renewable energy," sebut Simon.
2. Usaha di luar bisnis inti akan dilepas

Unit usaha yang berada di luar bisnis utama akan dilepas atau dilakukan spin off. Usaha-usaha tersebut akan dikoordinasikan di bawah Danantara dengan pola penggabungan bersama perusahaan-perusahaan sejenis.
"Dengan demikian, untuk beberapa usaha kami akan spin off dan tentunya mungkin akan di bawah koordinasi dari Danantara akan kita gabungkan clustering dengan perusahaan-perusahaan sejenis," paparnya.
3. Pertamina akan mengikuti roadmap Danantara

Menurut Simon, sejumlah unit usaha Pertamina di luar sektor energi juga akan diarahkan mengikuti roadmap yang telah dipersiapkan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
"Untuk sektor insurance, sektor pelayanan kesehatan, hospitality, Patrajasa tentunya akan mengikuti roadmap yang sudah dipersiapkan oleh Danantara," tambahnya.