Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perundingan ICA-CEPA Rampung, 300 Pengusaha Kanada Akan Datang ke RI

Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Promosi, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng di Lima, Peru, Kamis (14 Nov). (Dok. Kemendag)
Intinya sih...
  • Pemerintah Indonesia-Kanada mengapresiasi penyelesaian putaran ke-10 Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
  • Tim Misi Perdagangan Kanada akan berkunjung ke Indonesia pada Desember 2024 dengan membawa delegasi sekitar 300 pelaku usaha.
  • Perundingan terkait Perjanjian ICA CEPA secara substansi telah selesai, namun masih perlu finalisasi kesepakatan bersama kedua negara.

Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Indonesia-Kanada mengapresiasi kerja keras tim negosiasi untuk menyelesaikan putaran ke-10 Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso dalam melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Promosi, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada di Peru pada (14/11/2024). 

Menurut Budi, pihak Kanada menyatakan bahwa penyelesaian Indonesia-Canada CEPA meningkatkan kepercayaan diri dalam negosiasi ASEAN-Canada FTA yang diharapkan dapat selesai pada 2025.

Ada beberapa isu dalam ASEAN-Canada FTA meliputi, perdagangan dan pembangunan berkelanjutan antara ASEAN-Kanada, yakni fasilitasi perdagangan, isu-isu pertanian di bawah skema perdagangan barang, dan aturan asal barang. 

1. Mendag sambut rencana tim misi perdagangan Kanada bawa 300 pengusaha ke Indonesia

Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Promosi, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng di Lima, Peru, Kamis (14 Nov). (Dok. Kemendag)

Mendag Budi mengatakan bahwa pihak Indonesia sangat menyambut rencana Tim Misi Perdagangan Kanada ke Indonesia pada Desember 2024 yang akan membawa delegasi sekitar 300 pelaku usaha.

Pertemuan ini ditutup dengan membahas undangan Indonesia untuk Kanada berinvestasi di sektor pendidikan dan kesehatan (rumah sakit), khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia.

2. ICA CEPA rampung secara substansi

Kedatangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto disambut Karyawan Kemenko Perekonomian (IDN Times/Triyan)

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa perundingan terkait Perjanjian ICA CEPA saat ini telah selesai secara substansi.

“Perundingan ICA CEPA secara substansi telah selesai (substantially concluded),” terang Menko Airlangga.

3. Indonesia dorong peningkatan kemitraan dengan Kanada di 4 sektor

Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Promosi, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng di Lima, Peru, Kamis (14 Nov). (Dok. Kemendag)

Penandatanganan Joint Ministerial Statement, yang menandakan berakhirnya negosiasi ICA CEPA, dijadwalkan akan berlangsung pada 2 Desember 2024 yakni pada saat kunjungan Menteri Perdagangan Kanada Ms Mary Ng ke Jakarta.

Namun demikian, masih ada beberapa chapter yang masih perlu finalisasi kesepakatan bersama kedua negara. Pada pertemuan bilateral tersebut, Indonesia mendorong peningkatan kemitraan dengan Kanada, utamanya pada empat sektor.

  1. Mineral kritis (critical minerals) untuk mengoptimalkan investasi di industri hilir nikel untuk kendaraan listrik di Indonesia. Kemitraan ini akan meningkatkan penciptaan nilai dan lapangan kerja serta berkontribusi dalam mencapai tujuan zero emission.
  2. Ketahanan dan swasembada pangan untuk memastikan makanan yang bergizi, serta mengurangi stunting di Indonesia.  Presiden menawarkan Kanada untuk berkerjasama di sektor pertanian dan akuakultur melalui integrasi teknologi dan inovasi pertanian.
  3. pada sektor ketahanan energi Indonesia menawarkan kerjasama di bidang penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kapasitas inovasi demi masa depan energi yang lebih bersih dan tangguh, untuk mendukung komitmen Indonesia mencapai zero emission pada 2060, dengan nilai investasi sebesar 1 triliun dolar AS. 
  4. Pertahanan di mana di tengah meningkatnya ketegangan regional, Indonesia berharap kerja sama pertahanan dan keamanan dengan Kanada dapat ditingkatkan untuk penanggulangan terorisme, dukungan logistik, dan pengembangan industri pertahanan kedua negara.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us