Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Peter Sondakh Ekspansi Bisnis Geothermal Lewat ARCI

ilustrasi energi geothermal (Pixabay/longdan91)
ilustrasi energi geothermal (Pixabay/longdan91)
Intinya sih...
  • TTG targetkan PLTP 40 MW didukung SMI dan World Bank
    • TTG rencanakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 40 MW di Toka Tindung, Sulawesi Utara.
    • Pengembangan proyek didukung oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan Bank Dunia.
    • Sinergi tersebut mendukung percepatan transisi energi di Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Konglomerat Peter Sondakh melalui PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) mulai melakukan diversifikasi bisnis dari sektor pertambangan emas. Perusahaan merambah pengembangan energi panas bumi (geothermal).

​Langkah tersebut diimplementasikan melalui PT Toka Tindung Geothermal (TTG), sebuah perusahaan patungan antara ARCI dan Ormat Geothermal Indonesia.

Proyek geothermal itu telah memperoleh Izin Panas Bumi dan ditetapkan oleh pemerintah sebagai proyek strategis nasional (PSN). Itu sebagai langkah penting dalam memperluas portofolio bisnis ke energi baru dan terbarukan (EBT).

"Tak berhenti di sektor emas, ARCI kini melangkah lebih jauh dengan berpartisipasi aktif dalam pengembangan energi panas bumi," tulis perusahaan, dikutip Selasa (4/11/2025).

1. TTG targetkan PLTP 40 MW didukung SMI dan World Bank

ilustrasi energi terbarukan geothermal (pexels.com/Kerry)
ilustrasi energi terbarukan geothermal (pexels.com/Kerry)

TTG saat ini berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan target kapasitas terpasang 40 megawatt (MW) di wilayah Toka Tindung, Sulawesi Utara.

​Pengembangan proyek didukung oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) melalui program Geothermal Resource Risk Mitigation (GREM), sebuah skema kerja sama dengan Bank Dunia (World Bank).

​ARCI menyatakan apresiasi atas kerja sama antara Ormat dan SMI yang memfasilitasi pembiayaan berbasis mitigasi risiko tersebut.

Sinergi tersebut dinilai penting untuk mempercepat kegiatan eksplorasi dan pengembangan infrastruktur energi bersih di Toka Tindung, serta mendukung percepatan transisi energi di Indonesia.

2. Kinerja keuangan perusahaan kuartal III membaik

ilustrasi laporan keuangan (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi laporan keuangan (pexels.com/RDNE Stock project)

​Ekspansi didukung oleh catatan kinerja keuangan yang positif selama sembilan bulan pertama 2025, membukukan laba bersih 71 juta dolar AS, berbanding terbalik dari posisi rugi 4 juta dolar AS pada periode yang sama tahun lalu.

​Pencapaian itu diklaim sebagai hasil dari perbaikan berkelanjutan yang telah diupayakan tim perusahaan selama tiga tahun terakhir.

"Ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan untuk terus tumbuh, meningkatkan produksi, serta mengembangkan potensi baru," kata Investor Relation ARCI, Fredric.

Salah satu pengembangan yang dilakukan adalah melalui program underground mining (tambang bawah tanah) yang sedang berjalan tahun ini.

3. Peningkatan produksi emas mendorong kinerja

Salah satu tambang milik  PT Archi Indonesia Tbk.
Salah satu tambang milik PT Archi Indonesia Tbk di Pulau Sulawesi. (dok. PT Archi Indonesia)

​Kinerja keuangan didorong peningkatan produksi dan penjualan emas dari tambang utama di Sulawesi Utara. Hingga akhir Kuartal III, total produksi emas ARCI mencapai 90 ribu ons (koz), naik 23 persen dari 73 koz pada periode yang sama tahun sebelumnya.

​Kenaikan produksi tersebut dianggap menunjukkan stabilitas operasional dan keberhasilan implementasi efisiensi pada fasilitas pengolahan. Kinerja itu juga didukung oleh tren kenaikan harga emas dunia sepanjang tahun, yang berdampak positif terhadap pendapatan dan margin usaha perusahaan.

​Perusahaan menargetkan pertumbuhan produksi sebesar 25 persen hingga akhir 2025. Target itu akan dicapai dengan fokus pada peningkatan gold grade dan gold recovery, pengembangan proyek underground, serta kegiatan eksplorasi.

"Kami optimistis seluruh target tersebut dapat terealisasi hingga akhir tahun 2025. Terlebih, per Oktober 2025, volume produksi kami telah melampaui 100 koz, atau lebih tinggi dibandingkan total produksi sepanjang tahun 2024,” tutur Fredric.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Samsung Didenda Rp3,1 Triliun atas Pelanggaran Hak Paten

04 Nov 2025, 16:38 WIBBusiness