PLN IP Genjot Ekonomi Sirkular, Lapas Nusakambangan Berpotensi Cuan

- FABA memberikan dampak sosial dan ekonomi, bukan hanya ramah lingkungan
- Potensi omzet dari program FBA capai Rp5,4 Miliar per tahun dengan hasil nyata
- Kolaborasi lintas sektor penting untuk ciptakan solusi berkelanjutan dalam pemanfaatan FABA
Jakarta, IDN Times – PLN Indonesia Power (PLN IP) terus memperkuat komitmennya dalam mendorong ekonomi sirkular sekaligus pemberdayaan masyarakat.
Melalui program pemanfaatan Fly Ash and Bottom Ash (FABA) di Lapas Nusakambangan, perusahaan listrik pelat merah ini berhasil mencetak potensi omzet hingga Rp5,4 miliar per tahun, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi warga binaan.
1. FABA memberikan dampak sosial dan ekonomi

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan pemanfaatan FABA tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberi dampak sosial dan ekonomi.
“Lewat pemanfaatan FABA, kami tidak hanya menghadirkan energi yang andal, tetapi juga membuka jalan bagi pemberdayaan ekonomi dan sosial, khususnya bagi warga binaan Nusakambangan,” ujar Darmawan, Sabtu (13/9/2025).
2. Potensi omzet dari program FBA capai Rp5,4 Miliar per tahun

Dalam program bertajuk Nusakambangan Berdaya, PLN Indonesia Power menyalurkan dukungan berupa 41.500 paving block, 8.200 batako, 846 ton FABA siap pakai, serta dua unit mesin pengolahan FABA. Semua itu dimanfaatkan untuk pelatihan kerja warga binaan agar lebih produktif.
Hasilnya mulai terlihat nyata. Program tersebut mencetak 142 tenaga kerja, melatih 30 warga binaan terampil, serta meningkatkan kapasitas produksi hingga 2 juta paving block dan 1 juta batako per tahun.
"Selain potensi omzet Rp5,4 miliar per tahun, program ini juga mampu menurunkan emisi hingga 748 ton CO₂e per tahun," tegasnya.
3. Perlu kolaborasi untuk ciptakan solusi berkelanjutan

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan solusi berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa rehabilitasi sosial dapat berjalan beriringan dengan pengembangan ekonomi sirkular dan perlindungan lingkungan. Program ini adalah bukti bahwa sinergi antara BUMN, pemerintah, dan masyarakat mampu melahirkan solusi yang inklusif dan berkelanjutan,” ucapnya.