Potensi Laut Besar, Indonesia Ikut Genjot Ekonomi Biru Dunia

Jakarta, IDN Times - Bank Dunia telah memetakan konsep ekonomi biru yang mencakup berbagai sektor, mulai dari perikanan, energi terbarukan hingga mitigasi perubahan iklim. Dalam mempercepat implementasi ekonomi biru, diperlukan kolaborasi antarnegara, terutama negara-negara pulau dan kepulauan.
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang tergabung dalam Archipelagic and Island States (AIS) Forum. Dalam mempercepat pengembangan ekonomi biru, Indonesia menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AIS Forum di Nusa Dua, Bali, pada 10-11 Oktober 2023 lalu.
KTT AIS Forum kemudian dilanjutkan dengan rangkaian forum bertajuk Blue Innovation Solution: Ignite the Blue pada 6 – 7 November 2023 kemarin.
1. Inovasi dalam penerapan ekonomi biru krusial di negara-negara pulau dan kepulauan

Kepala Sekretariat AIS Forum, Riny Modaso, menegaskan perlunya solusi strategis tentang inovasi dalam mengutamakan ekonomi biru sebagai salah satu sektor potensial di negara-negara pulau dan kepulauan.
“Inovasi merupakan penggerak dari setiap perubahan yang berarti dan para wirausaha memainkan peran penting dalam proses ini sebagai penerjemah ide-ide kreatif menuju penerapannya di dunia nyata. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus pada penelitian dan pengembangan serta dukungan kepada para wirausaha,” kata Riny dikutip dari keterangan resmi, Rabu (8/11/2023).
2. Kearifan lokal tak bisa ditinggalkan dalam pengembangan ekonomi biru

Dalam forum tersebut, Direktur Futures Institute Edinburgh, Alessandro Rosiello menekankan pentingnya inovasi dan kewirausahaan untuk mencapai ekonomi biru. Rosiello juga menyoroti potensi solusi yang tersimpan dalam lautan, tetapi untuk mewujudkan potensi ini, investasi dalam inovasi sangatlah penting.
Namun inovasi tak bisa meninggalkan kearifan lokal dalam mengembangkan ekonomi biru. Hal itu diungkapkan oleh Adam Bobbette dari Department of Political Geology University of Glasgow.
3. Inovasi teknologi dalam pengembangan ekonomi biru harus disesuaikan dengan kondisi geografis

Head of Digital & Tech Transformation for Indonesia Tony Blair Institute for Global Change, Astrid Dita yang turut berpartisipasi dalam forum tersebut mengatakan, inovasi teknologi dalam pengembangan ekonomi biru harus disesuaikan dengan kondisi geografis maupun ekonomi dari negara-negara pulau dan kepulauan.
Lebih lanjut, Dita juga mengangkat isu penting terkait atensi global yang selama ini tidak begitu besar diberikan pada isu-isu sektoral di negara-negara pulau dan kepulauan.
Peserta dari berbagai institusi tampak menghadiri pelaksanaan Blue Innovation Solutions 2023. Diharapkan kegiatan tersebut bisa menjadi motor penggerak bagi inisiatif-inisiatif serupa terkait implementasi ekonomi biru di negara-negara AIS lainnya, terutama terkait akselerasi pembangunan sektor biru di negara pulau dan kepulauan.