Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Addin Jauharudin, Ketum GP Ansor yang Jadi Komisaris BSI

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin - Ketua Umum Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen (IDN Times/Ayu Afria)

Jakarta, IDN Times - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mengumumkan susunan Dewan Komisaris dan Direksi terbaru pada pekan lalu, Jumat (16/5/2025). Di jajaran Komisaris BSI, ada sejumlah nama yang menarik perhatian. Salah satunya, Addin Jauharudin yang diangkat menjadi Komisaris Independen BSI.

Addin adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor alias GP Ansor. Organisasi tersebut adalah organisasi kepemudiaan yang merupakan salah satu dari Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU).

1. Jabat Komisaris Waskita Karya dan PT Pos Indonesia

Bank Syariah Indonesia (bankbsi.co.id)

Addin adalah pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 27 April 1980. Sebelum menjabat sebagai Ketum GP Ansor, dia menduduki jabatan sebagai Bendahara Umum di organisasi tersebut pada periode 2016-2021.

Selain menjabat sebagai Komisaris Independen BSI, Addin juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Waskita Karya (persero) Tbk (WSKT).

Dia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT Pos Indonesia (Persero) periode 2018-2023.

2. Pernah tulis buku soal Jokowi

Presiden ke-7 Joko “Jokowi” Widodo. (IDN Times/Larasati Rey).

Addin pernah menulis buku yang mengupas perjalanan Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) selama memimpin indonesia pada 2014-2024.

Buku itu berjudul Awas Digulung Arus Sejarah. Buku itu menjabarkan capaian-capaian Jokowi, seperti program hilirisasi industri, pembangunan infrastruktur, nasionalisasi aset negara, dan sebagainya.

3. Punya harta kekayaan Rp15,7 miliar

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharuddin menyatakan, kader terbaiknya akan siap bila dipercaya menduduki kursi menteri di kabinet presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran, Sabtu (28/9/2024). (IDN Times/Hilmansyah)

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), harta kekayaan Addin per 31 Desember 2024 mencapai Rp15.661.950.000 alias Rp15,7 miliar.

Harta itu terdiri dari sejumlah aset, seperti tanah dan bangunan senilai Rp16,5 miliar, kendaraan senilai Rp371,45 juta, harta bergerak lainnya Rp2,41 miliar, kas dan setara kas Rp1,3 miliar, serta utang Rp4,9 miliar.

Dalam lima tahun terakhir, terhitung sejak 31 Desember 2019 sampai 31 Desember 2024, harta Addin melonjak hingga Rp196,7 persen.

Pada 2019, harta Addin senilai Rp5,3 miliar, dan naik menjadi Rp5,52 miliar pada 2020. Kemudian, pada 2021, harta Addin naik lagi menadi Rp8,34 miliar, 2022 menjadi Rp10,35 miliar, dan 2023 menjadi Rp12,36 miliar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vadhia Lidyana
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us