Profil CATL yang Dibantu Danantara Garap Proyek di RI

- Pemerintah melalui BPI Danantara berpartisipasi dalam proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) yang digarap CATL.
- Danantara membantu pendanaan proyek yang sempat tertunda karena investasi, diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
- CATL memiliki sejumlah kemitraan strategis dengan perusahaan otomotif global dan fasilitas produksi serta pusat riset di berbagai negara.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan berpartisipasi dalam proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) yang digarap CATL.
Keterlibatan Danantara bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok industri baterai global. Proyek tersebut mencakup pengembangan ekosistem baterai EV dari hulu ke hilir, termasuk pembangunan fasilitas produksi baterai di Indonesia.
Danantara akan membantu pendanaan proyek yang sebelumnya sempat tertunda karena kendala investasi. Dengan dukungan Danantara, proyek diharapkan dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
1. Mengawali perjalanan bisnis pada 1999

Perjalanan bisnis CATL diawali pada 1999 saat tim pendiri mendirikan ATL, perusahaan yang fokus pada baterai lithium-ion untuk perangkat elektronik konsumen.
Pada 2011, tim yang sama membentuk CATL sebagai inisiatif baru, sekaligus terlibat dalam pembangunan proyek Zhangbei, yang saat itu merupakan fasilitas penyimpanan dan transmisi energi angin dan surya terbesar di dunia.
Kemitraan strategis dengan BMW dimulai pada 2012, disusul pendirian Pabrik Xining pada 2013 serta pengembangan baterai kendaraan listrik untuk Yutong, produsen kendaraan komersial berskala global.
Ekspansi ke luar negeri dilakukan pada 2014 dengan mendirikan anak perusahaan penuh di Jerman. Setahun kemudian, CATL mengakuisisi Brunp Recycling untuk memasuki sektor daur ulang baterai. Langkah strategis lainnya diambil pada 2016 melalui pendirian Stasiun Kerja Akademisi dan Spesialis.
Pada 2017, CATL memperluas jangkauan global dengan mendirikan anak perusahaan di Prancis, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang, serta membentuk usaha patungan dengan SAIC Motor.
2. Perluasan operasi dan pengembangan teknologi

Pada 2018, CATL tercatat di Bursa Efek Shenzhen dan mendirikan usaha patungan dengan Dongfeng Motor serta GAC Group. Di tahun yang sama, perusahaan mulai mengoperasikan fasilitas produksi di Liyang.
Kemudian pada 2019, CATL membentuk kerja sama usaha dengan Geely Auto Group dan FAW Group, serta terlibat dalam pendirian Pusat Riset Rekayasa Nasional untuk Teknologi Penyimpanan Energi Elektrokimia.
Pada 2020, perusahaan menjalin dua kemitraan penyimpanan energi dengan State Grid Integrated Energy Service Group dan menyelesaikan tahap pertama proyek pembangkit listrik penyimpanan energi Jinjiang 100 MWh. CATL juga membentuk laboratorium riset bernama 21C Lab.
Setahun kemudian, fasilitas CATL di Ningde terdaftar sebagai bagian dari Jaringan Mercusuar Global oleh Forum Ekonomi Dunia. Perusahaan juga mulai mengoperasikan fasilitas baru di Yibin dan Lingang, serta menjalin sejumlah kemitraan strategis dengan perusahaan energi di China.
Selain itu, CATL berpartisipasi dalam proyek penyimpanan energi di Inggris dan Amerika Serikat, mengembangkan baterai natrium-ion, dan membuka fasilitas riset bersama institusi nasional.
Pada 2022, CATL memperkenalkan baterai CTP 3.0 dan sistem penukaran baterai EVOGO. Fasilitas di Yibin menerima sertifikasi nol karbon dan kembali masuk dalam daftar Jaringan Mercusuar Global.
Memasuki 2023, perusahaan meluncurkan baterai pengisian cepat, mengumumkan target operasional netral karbon pada 2025 dan rantai pasok pada 2035, serta mengembangkan teknologi baterai padat dan sistem penukaran baterai untuk kendaraan berat.
Hingga 2024, CATL melaporkan volume penggunaan baterai tertinggi secara global selama delapan tahun berturut-turut dan pengiriman baterai sistem penyimpanan energi selama empat tahun berturut-turut.
Di tahun yang sama, perusahaan meluncurkan beberapa merek baru, memperkenalkan layanan purnajual, dan mengoperasikan basis demonstrasi nol karbon di Xiadang. Sebanyak sembilan pabrik memperoleh sertifikasi nol karbon dari SGS.
3. Jangkauan operasi global

CATL memiliki kantor pusat di Ningde, Provinsi Fujian, China, dan mengelola jaringan fasilitas produksi, pusat riset dan pengembangan (R&D), serta anak perusahaan di berbagai negara.
Hingga saat ini, terdapat 13 basis produksi, yang tersebar di:
China: Ningde (Fujian), Xining (Qinghai), Liyang (Jiangsu), Yibin (Sichuan), Zhaoqing (Guangdong), Yichun (Jiangxi), Xiamen (Fujian), Guiyang (Guizhou), Jining (Shandong), Luoyang (Henan), Shanghai (Lingang)
Jerman: Erfurt
Hongaria: Debrecen
CATL juga mengoperasikan 6 pusat R&D yang berlokasi di:
China: Ningde, Liyang, Shanghai, Xiamen, Hong Kong
Jerman: Munich
Sementara itu, keberadaan anak perusahaan dan fasilitas teknologi berada di:
Amerika Serikat: Contemporary Amperex Technology (USA), Inc. – Detroit
Prancis: Contemporary Amperex Technology France – Paris
Jerman: Contemporary Amperex Technology GmbH – Munich
Jepang: Contemporary Amperex Technology Japan KK – Yokohama
China:
United Auto Battery Co., Ltd. – Liyang
CATL-FAW Auto Battery Co., Ltd. – Xiapu, Ningde
CATL-GEELY EV Battery Co., Ltd. – Yibin
CATL-GAC EV Battery Co., Ltd. – Guangzhou
Dongfeng Amperex (Wuhan) Battery System Co., Ltd. – Wuhan
Guangdong Brunp Recycling Technology Co., Ltd. – Foshan
Selain itu, fasilitas khusus seperti 21C Lab dan Xiamen Premium Center juga terletak di Ningde dan Xiamen, melengkapi struktur riset dan inovasi CATL.