Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Saham CATL Melonjak 18 Persen Usai IPO Terbesar Tahun Ini

Fasilitas milik CATL di kota Arnstadt. (Giorno2, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)
Fasilitas milik CATL di kota Arnstadt. (Giorno2, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Saham perusahaan baterai kendaraan listrik China, CATL, melonjak 18% saat debut di Bursa Efek Hong Kong.
  • Minat investor sangat tinggi dengan kelebihan permintaan hingga 15,2 kali lipat dari bagian institusional dan 151 kali lipat dari porsi ritel.
  • CATL menggunakan 90% dana IPO untuk membangun pabrik baterai kedua di Eropa dan proyek baru senilai 4,3 miliar dolar AS di Spanyol bersama Stellantis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Saham perusahaan baterai kendaraan listrik China, CATL, melonjak lebih dari 18 persen saat debut di Bursa Efek Hong Kong pada Selasa (20/5/2025). Lonjakan ini terjadi setelah perusahaan menggalang 35,7 miliar dolar Hong Kong atau sekitar Rp74,9 triliun dari penawaran saham perdana (IPO). Kenaikan tersebut menjadikan IPO ini sebagai yang terbesar secara global sepanjang 2025.

Saham CATL ditutup pada level 306,2 dolar Hong Kong, naik dari harga IPO sebesar 263 dolar Hong Kong per lembar. Pada sesi pagi, harga sempat menyentuh 311,4 dolar Hong Kong sebelum sedikit terkoreksi menjelang penutupan. Pendiri sekaligus Ketua CATL, Robin Zeng, mengaku pencatatan ini menjadi tonggak baru bagi ambisi global perusahaan.

“Pencatatan saham di Hong Kong berarti integrasi lebih luas kami ke pasar modal global dan titik awal baru untuk mendorong ekonomi nol karbon dunia,” kata Zeng, dikutip dari CNA, Selasa (20/5/2025).

1. Investor global berebut saham, permintaan membludak

Ilustrasi investor. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi investor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Minat investor terhadap IPO ini sangat tinggi. Bagian institusional dari penawaran saham tersebut kelebihan permintaan hingga 15,2 kali, sementara porsi ritel membengkak 151 kali lipat. Kondisi ini membuat CATL menambah jumlah saham yang ditawarkan dari target awal sebesar 4 miliar dolar AS.

Jika opsi green shoe sebesar 17,7 juta saham tambahan dieksekusi, total perolehan bisa mencapai 5,3 miliar dolar AS. Angka ini menjadikan IPO CATL sebagai pencatatan saham terbesar di Hong Kong sejak Kuaishou Technology pada 2021.

IPO ini juga mendorong total dana yang dihimpun dari pencatatan saham baru di Hong Kong sepanjang tahun ini menembus 60 miliar dolar Hong Kong. Menurut Sekretaris Keuangan Hong Kong, Paul Chan, angka itu enam kali lipat lebih besar dibanding periode yang sama tahun lalu.

2. Ekspansi Eropa jadi fokus, Amerika tak jadi prioritas

CATL menggunakan 90 persen dari dana IPO untuk membangun pabrik baterai kedua di Eropa, tepatnya di Hungaria. Pabrik ini akan melengkapi fasilitas sebelumnya di Jerman dan proyek baru senilai 4,3 miliar dolar AS (sekitar Rp70,6 triliun) di Spanyol bersama Stellantis yang ditargetkan beroperasi pada akhir 2026.

Perusahaan yang berdiri di Ningde pada 2011 itu kini mempekerjakan lebih dari 100 ribu orang dan mengoperasikan 13 pabrik produksi di seluruh dunia. Mereka juga mengembangkan teknologi baterai terbaru yang mampu menempuh 520 kilometer hanya dengan lima menit pengisian daya, dikutip dari BBC, Selasa (20/5/2025).

Meski berekspansi secara global, pendapatan CATL masih sangat bergantung pada China. Hampir 70 persen pendapatan perusahaan berasal dari pasar domestik yang mencatatkan penjualan EV sebanyak 11 juta unit pada 2024, naik 40 persen dari tahun sebelumnya.

3. Ketegangan AS-China tak menghalangi antusiasme investor

ilustrasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat. (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat. (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Kesuksesan IPO ini terjadi di tengah meredanya ketegangan dagang antara AS dan China. Kedua negara sepakat menurunkan tarif selama tiga bulan, mendorong beberapa investor global untuk masuk ke dalam daftar pembeli.

Meski begitu, CATL tetap menghadapi tekanan dari Washington. Pada Januari 2025, Departemen Pertahanan AS mencantumkan CATL sebagai “perusahaan militer China”, tuduhan yang dibantah oleh perusahaan dan disebut sebagai kesalahan.

Meski mendapat desakan dari Komite Khusus DPR AS, JPMorgan dan Bank of America tetap menjadi manajer utama IPO ini bersama CICC, Goldman Sachs, dan Morgan Stanley. Untuk mengurangi risiko hukum, CATL merancang penawaran ini dalam skema “Reg S” yang mengecualikan investor domestik AS.

Neil Beveridge dari Bernstein menilai respons pasar menunjukkan antusiasme luar biasa dari investor internasional.

“H (Hong Kong) saham yang diperdagangkan lebih tinggi daripada A saham di China menunjukkan betapa luar biasanya permintaan terhadap perusahaan ini, khususnya dari investor global,” kata Beveridge, dikutip dari CNBC International, Selasa (20/5/2025).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us