Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Scott Bessent, Miliarder yang Jadi Menteri Keuangan Trump

Scoot Bessent. (Yale Alumni Magazine/Julie Brown)
Intinya sih...
  • Scott Bessent, miliarder hedge fund, ditunjuk sebagai menteri keuangan AS oleh Presiden terpilih Donald Trump.
  • Bessent berpengalaman di dunia keuangan, lulusan Yale, dan menyoroti globalisasi sebagai penyebab ketimpangan sosial dan ekonomi.

Jakarta, IDN Times - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump menunjuk miliarder hedge fund, Scott Bessent sebagai menteri keuangan (menkeu) AS. Dia dikenal mendukung kebijakan Trump, seperti tarif dan pemotongan anggaran.

Jika disetujui, Bessent akan menggantikan Janet Yellen dalam mengelola keuangan negara dan Internal Revenue Service. Bessent, yang berpengalaman puluhan tahun di dunia keuangan, pernah menjabat sebagai Chief Investment Officer di Soros Fund dan memberikan saran ekonomi selama kampanye Trump.

1. Latar belakang Scott Bessent

ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Dilansir CBS News, Scott Bessent merupakan lulusan Yale. Dia awalnya bercita-cita menjadi jurnalis, namun beralih ke dunia keuangan setelah gagal menjadi editor Yale Daily News.

Dia kemudian magang dengan manager keuangan Jim Rogers, mitra George Soros dan pendiri Quantum Fund, yang memberinya tempat tinggal di kantor. Bessent saat ini menjabat sebagai CEO dan Chief Investment Officer Key Square Capital Management, sebuah hedge fund di New York, dan pernah mengajar di Yale tentang sejarah ekonomi serta hedge fund.

2. Pandangan politik dan ekonomi Scott Bessent

Ilustrasi karyawan perusahaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Scott Bessent menyoroti globalisasi sebagai penyebab ketimpangan sosial dan ekonomi di AS, seraya menyerukan pembaruan kebijakan perdagangan internasional. Dalam opininya di The Economist, dia mengusulkan revisi asumsi globalisasi untuk menjawab tantangan saat ini.

Salah satunya adalah tarif impor, yang menurutnya dapat meningkatkan pendapatan negara, mendorong produksi domestik, dan mengurangi ketergantungan pada negara pesaing.

Bessent juga merekomendasikan kebijakan "3-3-3" kepada Trump, meliputi pengurangan defisit anggaran menjadi 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2028, pertumbuhan PDB sebesar 3 persen melalui deregulasi, dan peningkatan produksi minyak hingga 3 juta barel per hari (bph).

3. Hubungan Scoot Bessent dengan George Soros

George Soros (georgesoros.com)

Hubungan Scott Bessent dengan George Soros dianggap tidak biasa mengingat pandangan negatif banyak konservatif terhadap Soros.

Namun, Trump melihat pengalaman Bessent di Soros Fund Management sebagai aset, terutama karena keberhasilannya menghasilkan hampir 1 miliar dolar AS dalam tiga bulan melalui spekulasi terhadap yen, seperti dilaporkan Wall Street Journal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
Jujuk Ernawati
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us