Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Raam Punjabi Tolak Tawaran IPO Multivision Plus 20 Tahun Lalu, Kenapa?

Founder sekaligus Komisaris Utama PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM), Raam Punjabi (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) atau MVP sempat ditawari untuk melantai atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) 20 tahun lalu. Namun, Pendiri Multivision Plus, Raam Punjabi mengaku menolak tawaran tersebut.

Penolakan itu bukannya tanpa dasar. Menurut Raam, kondisi industri perfilman kala itu belum sebaik saat ini sehingga tidak adil rasanya jika dia menggunakan duit masyarakat untuk kepentingan perusahaannya.

"Alasan saya bukan arogansi, tapi saat itu saya melihat industri film nasional jauh di bawah industri film barat di mana penontonnya hampir 99 persen. Jadi, kalau saya mau pakai duit masyarakat melalui melantai di bursa, saya anggap tidak fair," ucap Raam saat ditemui di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (8/5/2023).

1. Alasan Raam mau IPO saat ini

ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)

Raam yang juga merupakan Komisaris Utama MVP tersebut kemudian mengungkapkan alasannya untuk IPO saat ini. Menurut dia, kondisi yang dialami industri perfilman nasioanl sekarang ini sudah jauh lebih baik dibandingkan 20 tahun silam.

"20 tahun kemudian industri maju, tenaga kreatif bertambah, tenaga kreatif lebih berkomitmen karena itu kualitas film kita dari segi teknis dan dari segi hiburan sudah menjadi mantap," kata Raam.

2. RAAM resmi IPO hari ini

Perusahaan film milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) resmi IPO hari ini (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

RAAM resmi melakukan IPO hari ini dengan melepas 929,2 juta saham atau total senilai 15 persen dari jumlah modal ditempatkan. Adapun harga yang ditawarkan untuk saham RAAM adalah Rp234 per lembar saham. RAAM sendiri mengincar dana hasil IPO sebesar Rp232 miliar.

"Langkah perusahaan masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari
upaya untuk meningkatkan kapasitas pendanaan peruasahaan serta tata kelola yang lebih baik lagi dan kami optimis dengan prospek bisnis perfilman yang dijalankan oleh perseroan," kata Direktur Utama RAAM, Whora Anita Ragunath.

3. Rencana penggunaan dana hasil IPO

ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)

Ada dua hal yang bakal dilakukan RAAM dengan menggunakan dana hasil IPO-nya tersebut. Pertama, sebesar 81,6 persen digunakan untuk modal kerja perseroan yang meliputi pembiayaan kegiatan produksi film, web series, atau sinetron serta untuk kegiatan pemasarannya.

Kemudian, yang kedua sebesar 18,4 persen akan dijadikan setoran modal untuk PT Platinum Sinema yang di dalamnya terdapat porsi kepemilikan saham oleh RAAM sebesar 99,99 persen.

"Dengan tujuan penggunaan untuk membangun dan mengoperasikan 1 teater baru di Kebumen yang direncanakan untuk beroperasi pada kuartal-II 2023 dan 3 teater baru yang masih dalam proses pemerolehan izin dan direncanakan beroperasi pada tahun 2023 di Banyuwangi, Tabanan, Kualakapuas dan 5 teater baru yang masih dalam proses pemerolehan izin dan direncanakan beroperasi pada tahun 2024 di Garut, Padang Sidempuan, Bondowoso, Demak, Pangkalan Bun," bunyi prospektus RAAM.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us